Ig: @salsabila masulili••••
Fafa dan arthur saling menatap dengan wajah polosnya. Setelah kejadian yang menghemparkan satu kantor dan keluarga mereka, kedua anak nakal itu di hukum berdiri menghadap tembok dengan tangan di angkat ke atas.
Sesekali mereka menghela napas lelah, sudah 30 menit berlalu dan tidak ada tanda-tanda hukuman akan segera selesai.
"Fafa capek ayah." ngeluh fafa dengan wajah menggemaskan.
"Arthur juga capek ayah."
"Tidak boleh ada yang terpengaruh! Tetap menatap kedepan!" perintah Bella
"Bunda fafa capek..."
"Arthur juga capek, bunda."
"Bundaaa..."
"Bundaaa... Bundaaa.."
"Bunda tangan fafa sakiiiit banget."
"Bunda arthur lapar, bunda sakiit."
"Kakek.. Kakek.. Tangan fafa sakit."
"Arthur lapaaaaaar.."
"Tangan fafa sakit! Fafa capek! Bundaaa fafa minta maaf! Fafa cuman ikutin ajakan kak Arthur tadi."
"Ayah salah bunda! Ayah gak teliti ngecek nya tadi."
"Bundaaa...."
"Bundaaa..."
Adaline menepuk keningnya pening. Sejak tadi mulut keduanya tidak bisa diam, nyerocos aja kayak burung. Mana bella seperti enggan memaafkan ke duanya.
Saat wanita paruh baya itu tau jika fafa menghilang, dirinya dengan pikiran tak waras menghampiri suaminya bersiap memukul habis austin. Tidak bisa di bayangkan jika fafa benar-benar menghilang dari hadapan mereka dan tidak akan pernah bisa kembali ke pelukan mereka. Memikirkan nya saja membuat dirinya merinding ketika teringat mendiang ibu farisca.
"Sayang... Udah ya? Mereka juga udah nyesel itu. Kasian juga, tangan mereka sakit." bujuk austin
"Kamu mau kena juga?!" austin dengan cepat menggeleng kan kepalanya. "Makanya diam!!"
"Dasar penghianat!" gumam fafa dan Arthur ketika ayahnya tak bisa apa-apa di hadapan istrinya.
.....
"Akhirnya!! Selesai juga hukuman nya! Huh! Tangan fafa keram bangeeet!" pijat-pijat tangan nya sendiri.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk aja. Fafa gak kunci kok!" teriak fafa
Gadis itu melirik ke pintu dimana abangnya masuk dengan membawa nampan berisi susu putih yang siap di minum fafa.
"Minum susu dulu, ya?"
Fafa mengangguk pelan, mengambil gelas di hadapan nya dan meminumnya dengan sekali tegukan.
"Bunda lakuin itu karna bunda sayang fafa. Ade, abang ngerti kan?"
"Bang, fafa bukan nya mau bandingin tapi perbandingan antara bunda sama ibu itu jauh banget. Ibu, sekalinya fafa berbuat salah gak pernah fafa di hukum kayak gitu. Pernah fafa mukul selingkuhan ayah pake balok besar sampe kepala selingkuhan ayah berdarah. Ibu cuma nangis dan meluk fafa, pernah juga fafa gak pulang-pulang ke rumah karena ayah sama ibu yang sering berantem tapi pas Fafa pulang, ibu gak pernah bahas alasan kenapa fafa pergi. Ibu cuma nyambut fafa dan masakin makanan kesukaan fafa.
Tapi bunda? Fafa udah minta maaf, apalagi yang bunda mau? Kesalahan fafa juga gak sepenuhnya salah, karena fafa situasinya gak punya handphone dan cuma bisa ngasih note kecil di pintu ruang kerja ayah, tapi hukuman nya sampe segini nya? Bahkan kak Arthur aja kena imbasnya tapi ayah enggak. Padahal satu-satunya masalah jadi keruh karena ayah yang gak bisa jaga emosi nya. Sampe paman kena marahnya ayahnya pun, bunda gak nanya masalahnya apa. Perbedaan nya sangat jelas bang, sampe fafa mikir berulang kali buat tinggal di sini."
David tidak bisa berbuat apaapa lagi. Karena saat mereka di hukum, banyak yang tidak sependapat pada keputusan bundanya itu. Mereka ingin melupakan masalah yang sudah menimpa mereka dan berjanji tidak mengulangi nya, tapi Bella dengan keukeh ingin tetap menghukum keduanya dan tidak akan pernah melupakan nya semudah itu.
Bundanya, ya bundanya. Keras kepala dan sangat tidak mau mengalah. Bahkan kakek mereka saja tidak bisa berbuat apa-apa selain menurut kemauan menantunya itu.
"Bang, kalo aja bunda kasih tau alasan kenapa fafa sama kak Arthur di hukum mungkin fafa bisa mengerti dan berpikir 'mungkin bunda ngelakuin ini karna bunda sayang fafa dan kak Arthur' tapi sampe sekarang abis kita makan malam, bunda gak pernah ngasih tau alasan yang jelas."
"Fafa ngertiin bunda ya? Bunda cuma khawatir kejadian 17 tahun lalu ke ulang lagi dan kehilangan ke dua anak nya. Maafin bunda ya?"
"Ok. Kita anggap bunda khawatir sama kita berdua. Tapi anggapan buat ayah gimana? Fafa masih bingung, sementara paman lagi di kamar dan gak bisa ikut gabung makan malam bersama karena perbuatan ayah yang tidak mengenakan."
"Ayah punya hukuman tersendiri." semoga.' Lanjut batin david
"Tapi nyatanya ayah masih bebas ke sana kemari. Makan, bekerja, dan ngobrol sama kakek." ucap fafa merungut. "Padahal hukuman angkat tangan sambil berdiri selama tiga jam, udah gak bisa di toleransi lagi kalo di sebut hukuman." gumam fafa sekecil-kecilnya.
"Abang harap fafa bisa maafin bunda."
"Fafa maafin bunda. Lagian, dua hari lagi fafa bakal pergi dari sini, setelah itu mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi."
"Fa.."
"Tapi fafa bakal tetap sekolah di tempat abang sekolah kok.. Hehe" cengir fafa dan memberikan gelas bekas susu nya pada David. "Fafa mau tidur, udah ngantuk. Bye abang, semoga mimpi indah. Cup!"
David hanya bisa tersenyum samar. Dirinya merapikan selimut fafa dan mematikan lampu kamar dengan ganti lampu tidur mini di meja nakas fafa. Terakhir, pria itu mencium kening fafa dalam dan mengusap hingga tak sadar akan bulir mata yang jatuh tepat di kedua pipi nya.
Apakah dirinya bisa mimpi indah? Bahkan mimpi buruk sangat enggan datang padanya apalagi dengan mimpi indah? David tidak pantas mendapatkan kecupan hangat fafa, dirinya tidak pantas mendapatkan senyuman tulus dari gadis baik hati itu.
"Tuhan.. Tolong berikan kebahagiaan untuk gadis baik ini. Berikan lah dirinya kekuatan, ketika dirinya tau alasan di balik ketidakhadiran kami selama 17 tahun dari sisi nya." gumam David
Setelah itu, pria berstatus abang fafa pergi dengan senyuman getir nya. Meskipun begitu, david senang ketika fafa lebih memilih berbagi cerita padanya.
"Abang..." lirih Fafa getir. Dirinya menutup bibirnya kuat-kuat agar tidak akan ada yang mendengar tangisan lirih nya. "Apa yang kalian rahasiakan dari fafa? Kenapa bisa fafa di asuh oleh ibu dan bukan kalian? Hiks..."
"Apa karna wanita bernama karina itu? Tapi bunda ngomong kalo dia yang ngelahirin fafa dan bukan wanita bernama karina itu. Dari awal juga ayah ngomong, fafa mirip istrinya dan jelas sekali ayah nyebut nama karina dan bukan bella." gumam fafa kebingungan, "istri ayah ada dua?"
Jika di ingat, kakek Fafa pernah mengatakan jika farisca caramel adrian persis seperti istrinya yang tak lain adalah nenek fafa. Tapi di sisi lain kakek nya itu mengatakan jika kelakuan nya juga terlihat mirip seperti karina dan bukan bella. Tapi apa ini? Setelah pulang ke rumah besar ini, kakek nya mengatakan fafa terlihat mirip bella. Jadi, siapa yang harus dipercaya?
••••
Ig: @salsabila masulili
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE BROTHER'S (Tamat)
RandomVERSI ULANG CERITA MPB❤ KALO MASIH ADA YANG INGAT SAMA FAFA DAN KAKAK-KAKAK NYA.. LUV U❤ INGAT YA! INI VERSI ULANG! BUKAN CERITA SAMA PERSIS! •••• Fafa tidak yakin dengan apa yang di katakan ibunya itu. Kenapa di saat seperti ini ibunya malah berca...