RA-AYA'01

238K 9.3K 278
                                    

Tin! Tin!

Suara klakson terdengar beberapa kali dari arah depan rumah. Gadis yang sudah siap dengan seragamnya pun berlari kecil keluar rumah seraya pamit kepada keluarganya dengan mulut yang tersumpal roti dan tangan yang memegang botol minum.

"SEMUANYA AYA PERGI!!"

"Aya bekal..."

Wanita yang tadinya ikut berlari untuk mengejar anaknya berniat memberikan kotak bekal hanya bisa menatap ke arah pintu utama rumah kala ia tidak lagi melihat keberadaan anaknya.

"Memei udah lama nungguin aku?"

Memei, perempuan yang sudah bertahun-tahun lamanya menjadi teman Aya menggeleng sambil menggeliat dan menguap lebar.

"Nanti gue mau cabut,"

Aya menoleh menatap Memei yang sedang menepuk-nepuk matanya lalu mulai menjalankan mobil.

"Baru juga jadi anak SMA, masa udah mau cabut."

"Biarin. Gak ada semangatnya gue sekolah hari ini."

"Biasanya emang Memei gak pernah semangat kok."

Memei menoleh, ingin mengeluarkan sebuah protes namun apa yang diucapkan Aya adalah benar adanya.

"Eh tapi kadang gak juga ya,"

"Iya kalo ada gebetan Memei aja baru semangat,"

"Yang penting kan gue pernah semangat."

Aya mengangguk berniat menyudahi pembicaraan mereka karena jika terus berlanjut bisa saja mereka berdebat nantinya.

🎀

Tiga buah tumpukan buku Aya letakkan tepat di depan Memei yang sedang memainkan ponsel sambil tersenyum tidak jelas.

"Pokoknya tugas kita harus selesai hari ini, aku gak mau lho kena hukuman karena Memei terus bilang tugasnya gak usah dikerjain."

"Kita tuh masih kelas sepuluh ngapain takut sih, toh guru-guru di sekolah ini mikirnya kita tuh masih bocah yang belom bisa beradaptasi sama tugas-tugas anak SMA." Balas Memei tanpa mengalihkan matanya dari ponsel.

"Jadi sekarang Memei gak mau ngerjain tugasnya?"

"Gue gak ada bilang gak mau,"

"Ya udah ayo kita kerjain!" Aya merampas paksa ponsel Memei dan menaruh ponsel tersebut di sebelahnya.

"Ya udah cepetan!" Memei menopang pipinya dengan wajah yang ditekuk.

Aya tersenyum puas karena akhirnya tugas kelompok antar teman sebangku yang sempat tertunda akibat kemalasan Memei dapat mereka kerjakan dengan segera, walaupun sebenarnya Aya yang paling banyak berperan.

"Memei baca yang ini aja nih terus tulis bagian yang ini, gak usah banyak-banyak." Aya menyerahkan buku yang ia baca pada Memei kemudian beralih mengambil buku yang lainnya untuk mencari bahan materi tugas mereka.

"Udah si..." Aya terdiam menatap Memei yang sedang memperhatikan sesuatu, mata Aya beralih menatap jemari Memei yang sedang memainkan ujung buku tulis.

Aya mengikuti arah pandang Memei.

"Sebenernya berapa banyak sih kakak kelas yang Memei suka?" Tanya Aya dengan pelan.

Memei menatap Aya sambil menaruh telunjuknya di bibir.

"Jangan keras-keras! Ntar kalo dia denger bisa mampus gue."

Aya langsung mengangguk.

RA-AYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang