RA-AYA'27

64.8K 6.4K 805
                                    

"Siapa dia?" Jasmin menunjuk Aya dengan tatapan sinis nya.

Belum sempat Rafa menjawab mobil berwarna merah masuk ke halaman rumah dan berhenti tepat di depan mereka.

"Kak, udah ayo pulang." Memei menarik tangan Jasmin ketika melihat Nia keluar dari mobil seraya memegang jas putihnya.

"Apaan sih!" Jasmin menarik tangannya.

"Siapa lu, Mei?"

"Sepupu," Memei menjawab pertanyaan Nia.

Nia memperhatikan Jasmin dan mulai tidak suka dengan gadis itu karena raut wajah Jasmin.

"Kamu ngapain sih di sini, ayo pulang!"

Nia langsung menatap Rafa.

"Oh jadi lo tunangan dia?" Nia menunjuk Rafa.

"Kalo iya kenapa?"

"Oh jadi lo," Nia mengangguk seraya tersenyum dan memberikan jas serta tas nya pada Aya.

"Lo tau siapa dia?" Tanya Nia sambil menunjuk Aya.

"Pasti adek lo kan, adek lo pasti mau rebut Rafa, calon suami gue."

Nia tertawa keras.

"Heh!" Nia mendelik, "tanya coba sama dia beneran gak lo tunangan dia. Lagian baru tunangan mbak jangan kepedean dulu."

"Kak Nia udah," Aya menarik Nia untuk jauh dari Jasmin.

"Lepasin dulu!"

Aya melepaskan Nia dan mundur beberapa langkah.

"Apa sih kelebihan lo sampe lo pede banget bilang calon istrinya Rafa?"

"Jelas lah gue punya kelebihan,"

"Oh punya, apa? Kelebihan lo ngebacot sama ngehalu, iya?" Tanya Nia dengan nada rendah.

Jasmin melirik Rafa yang hanya diam bukannya membantu dirinya sehingga membuat Jasmin semakin merasa geram lagi.

Aya meringis ketika melihat kehadiran Nevan yang baru saja keluar dari mobil berjalan ke arah mereka.

"Kenapa ini?"

Semua pandangan tertuju pada Nevan.

"Ini nih tunangan nya sih Rafa,"

Rafa menelan ludahnya takut jika Nevan marah kepadanya.

Nevan memperhatikan Jasmin dari atas sampai bawah.

"Tunangan kamu?"

Rafa langsung menggeleng, "udah saya batalin kok."

Mulut Jasmin terbuka dengan tangan yang terkepal.

"Gak bisa kayak gitu dong kamu harus liat cincin ini," Jasmin menunjukkan jari manisnya yang dihiasi cincin pertunangan mereka.

"Tapi di tangan gue cincinnya udah gak ada, udah gue buang!" Rafa ikut menunjukkan jari nya yang bebas dari cincin pertunangannya.

"Emang dasar halu!" Nia tertawa mengejek Jasmin.

"Lebih bagus kamu pulang sana," kata Nevan pada Jasmin.

Sebelum pergi Jasmin memberikan tatapan sinis dan tajam pada Aya. Ketika Jasmin baru melangkah dirinya langsung ditahan.

"Apa maksudnya ngeliatin anak saya sampe segitunya?"

"Kamu anaknya si Handoko kan? Tanya coba sama si Handoko kenal gak sama yang namanya Nevan, gak perlu saya sebutin nama lengkap saya Handoko pasti tau." Lanjut Nevan seperti memberi peringatan pada Jasmin.

RA-AYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang