RA-AYA'07

74.5K 6.5K 381
                                    

"Memei mau kemana?"

"Nih surat izin gue, sebenernya bokap gue udah telfon Bu Rika tapi gue kirim tetep kirim surat. Biasalah anak teladan," Memei menyodorkan surat yang ada di dalam amplop berwarna putih pada Aya.

"Emang Memei mau kemana?"

"Luar kota, tiga hari dan lo jangan kangen." Memei menepuk pipi Aya kemudian memeluk sahabatnya dan pergi.

"Tumben gak ada nanya, apa Memei lupa ya kalo aku belum putusin kak Rafa." Gumam Aya sambil masuk ke dalam kamarnya.

Aya mempercepat langkahnya menuju tempat tidur saat melihat layar ponselnya menyala. Senyum yang terbit di bibir Aya menghilang ketika melihat siapa yang menelepon nya.

"Aku pikir kak Rafa." Aya terlihat kecewa.

"Halo kak Sean,"

"Kamu bisa ikut ngawas kan besok?"

"Bisa kok kak. Kak Sean tau dari mana soal nomor baru aku?"

"Dari Memei. Kenapa lo ganti nomor?"

Aya diam sejenak untuk mencari jawaban.

"Itu kartu aku ke blokir jadinya gak bisa di pake lagi deh,"

Aya menjauhkan ponselnya dari kuping dan terkejut karena ia juga mendapatkan telepon dari Rafa.

"Besok mau..."

"Kak Sean udah dulu ya, aku di panggil sama kakak aku, bye."

Aya langsung mengangkat telepon dari Rafa sebelum laki-laki itu menuduhnya yang tidak-tidak hanya karena lama mengangkat telepon.

🎀

"Tahun kemaren emang kayak gini ya kak, anak OSIS yang ngawas?"

"Iya, bentar ya di sini dulu."

Aya mengangguk memperhatikan sekelilingnya kemudian memperhatikan Sean yang sedang berbicara pada seorang guru laki-laki. Aya beralih memperhatikan rekan OSIS nya yang tengah mendengarkan pembicaraan antara Sean dan guru tersebut tanpa sepengetahuan dua laki-laki itu.

"Lagi bahas apa?" Tanya Aya pada rekan OSIS nya.

Rina membawa Aya pergi.

"Kak Sean minta lo dipindahin ke ruangan sembilan." Kata Rina saat mereka sedang berjalan di koridor.

"Lho kenapa?"

"Lo ngawas di ruang sepuluh kan?"

Aya mengangguk.

"Kak Rafa di ruang sepuluh,"

Mata Aya membulat.

"Serius?"

Rina langsung mengangguk, "lo ngawas nya barengan sama kak Sean di ruang sepuluh tapi kak Sean minta lo dipindahin aja ke ruang sembilan tapi kata pak Johan gak bisa,"

"Jadi aku tetep di ruang sepuluh?"

"Iya, gue paham banget kenapa kak Sean minta lo dipindahin."

"Kenapa?"

"Ya karena lo pacarnya kak Rafa lah,"

RA-AYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang