Ketika sudah sampai Rafa membuka pintu mobil namun tidak bisa karena masih dikunci oleh Nevan sedangkan Reya sudah keluar.
"Maksudnya saya mau keluar dari mana, om?"
Nevan yang hendak turun menoleh.
"Oh, saya lupa ada kamu."
Rafa tersenyum kemudian langsung keluar saat kunci sudah dibuka.
"Kak Nia Aya mau..." Aya yang sedang bergelayut manja di pinggang Nia dimana Nia sedang berdiri sambil memainkan ponsel berhenti dan terkejut melihat Rafa datang bersama Reya dan Nevan.
"Aya malu ya ketauan sama Rafa lagi manja sama kak Nia," Reya tertawa melihat Aya yang langsung menjauh.
"Kok lo balik lagi sih?!" Ketus Nia pada Rafa.
"Tadi Rafa udah ke sini?" Tanya Reya.
Nia mengangguk. "Itu ngobatin luka nya, gak gratis ya."
"Ntar gue bayar kaya,"
Nia menatap Rafa karena tidak mengerti.
"Gue bayar nya pas gue udah jadi orang kaya,"
Tatapan Nia kian sinis.
"Rafa udah makan belum?"
"Emm..." Rafa melirik Nevan yang tengah memperhatikannya dengan kaki berada di atas dengkul serta kedua tangan berada di atas sandaran kursi.
Rafa menggeleng, "belum tante."
"Aya sama kakak udah makan, kan? Rafa kalo mau makan di dapur ada makanan kalo mau sate nya juga gak papa, makan bareng Aya."
"Mas, ayo." Lanjut Reya mengajak Nevan ke lantai atas.
"Ayo!" Nevan langsung bergerak dengan cepat.
"Have fun, om." Kata Rafa ketika Nevan lewat di depannya.
Nevan menatap datar Rafa yang sedang tersenyum seraya Nevan melepas dasi nya.
🎀
Rafa dan Aya saling lirik dimana keduanya sedang duduk di meja makan. Rafa sedang menunggu Aya menyuruhnya untuk makan sedangkan Aya menunggu Rafa untuk mengambil sendiri makanannya.
"Aman lo ya bokap gue gak tau, bisa abis lo kalo dia tau." Celetuk Nia yang tiba-tiba datang seraya mengambil buah dan pergi dari ruang makan.
"Ya udah kak Rafa makan," kata Aya membuka percakapan tanpa menatap Rafa.
Rafa mengangguk dan mengambil sendiri nasi serta lauk nya.
"Lo udah makan?"
Aya mengangguk.
"Sempet mogok makan? Badannya kok keliatan agak kurus,"
"Itu juga karena kak Rafa," gumam Aya tidak bermaksud Rafa mendengarnya namun sayangnya Rafa mendengar kalimat tersebut dan berpura-pura tidak dengar.
"Kenapa kak Rafa bisa sama Mami Papi aku?"
"Apartemen gue dibeli sama bokap gue," jawab Rafa sudah memakan makanannya.
"Terus kak Rafa tinggal dimana?"
Rafa mengangkat bahunya. "Kolong jembatan mungkin,"
"Yang ngajak kak Rafa ke sini Mami aku, ya?"
"Kiamat kalo yang ngajak bokap lo,"
KAMU SEDANG MEMBACA
RA-AYA [COMPLETED]
أدب المراهقينMenjalin sebuah hubungan dengan laki-laki yang masuk dalam kategori buruk namun populer di sekolah bukanlah impian gadis bernama lengkap Chasya Queensha, apalagi jalinan hubungan tersebut bermula dari adanya sebuah permainan. Pada akhirnya akan meni...