"Eh jangan makan banyak-banyak nanti kamu makin gendut,"
Al yang sedang makan langsung berhenti mengunyah mengalihkan matanya pada tiga orang anak laki-laki yang sedang tertawa.
Al diam, atau mungkin masih diam.
"Udah gendut makin gendut!"
Dari tiga anak tersebut sudah dua orang yang berbicara.
Al masih diam.
"Nanti badannya kayak gajah, ha..."
Bugh!
Ketiga anak laki-laki itu langsung terdiam setelah mendapatkan lemparan tas. Mereka menatap Al dengan sinis apalagi anak laki-laki yang berada di tengah karena tas tersebut telat mengenai wajahnya.
"Kamu!" Anak laki-laki yang berdiri di tengah melempar balik tas tersebut ke arah Al dan untungnya mengenai tangan Al.
Al menatap tas nya yang tergeletak di bawah meja sekaligus sendok yang tadinya ia pegang ikut terjatuh di dekat tas.
Merasa mulai geram Al langsung beranjak dari duduknya menghampiri tiga teman sekelasnya dan mendorong mereka hingga menabrak lemari buku, Al mendorong mereka bertiga dengan hanya menggunakan dua tangannya.
"Lho itu kenapa berantem, hei!"
Terjadi perkelahian antara Al dengan tiga teman sekelasnya, Al hanya seorang diri sedangkan lawannya ada tiga orang.
Siapa yang menang?
Al.
🎀
"Silahkan duduk bapak dan ibu,"
Rafa dan Aya tersenyum seraya duduk di depan guru yang biasa mengajar di kelas Al. Kedua mata mereka tertuju pada Al yang sedang duduk di sofa berukuran panjang bersama tiga anak laki-laki yang merupakan lawannya.
Aya memperhatikan satu persatu ketiga anak laki-laki yang juga duduk di sofa yang sama dengan Al. Kepala dua orang anak laki-laki berubah menjadi merah kebiruan, dan anak laki-laki yang duduk di tengah pipinya lecet karena sebuah cakaran.
Sedangkan Al terlihat baik-baik saja hanya seragamnya yang berubah menjadi sedikit berantakan dan kusut.
"Anak bapak dan ibu baru saja berkelahi dengan tiga teman nya sampai membuat mereka mengalami luka,"
"Meleka luan ejek Al!" Tiba-tiba saja Al bersuara membela dirinya.
Rafa menaruh telunjuknya di bibir menyuruh sang anak untuk diam.
"Saya memaklumi karena pertengkaran di usia mereka itu sangat rentan, tapi saya harap bapak dan ibu dapat membina Al lagi memberi penjelasan tentang perilaku yang benar itu seperti apa."
"Jadi Al salah ya?" Al kembali bersuara.
"Enggak Al, ibu gak nyalahin Al kok."
"Papi Mami, meleka bilang Al itu gendut kayak gajah."
"Emang kamu gendut kayak gajah!"
"Eh udah-udah, Al berhenti!" Rafa langsung mengambil Al yang baru saja melayangkan terjangan ke anak laki-laki yang duduk di tengah.
Rafa dan Aya langsung membawa Al pulang sedangkan orang tua dari tiga anak laki-laki tersebut masih dalam perjalanan menuju sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RA-AYA [COMPLETED]
Teen FictionMenjalin sebuah hubungan dengan laki-laki yang masuk dalam kategori buruk namun populer di sekolah bukanlah impian gadis bernama lengkap Chasya Queensha, apalagi jalinan hubungan tersebut bermula dari adanya sebuah permainan. Pada akhirnya akan meni...