RA-AYA'13

65.4K 6.2K 302
                                    

"Eh, ngapain lo senyum-senyum?"

Aya menoleh ke arah pintu kamarnya kemudian kembali menatap layar ponselnya.

"Aku matiin dulu ya, ada kakak aku." Ucap Aya pada Rafa, sebenarnya Aya masih ingin menatap dan berbicara dengan Rafa namun jika diteruskan dengan kondisi kamarnya kedatangan Nia Aya merasa tidak nyaman.

"Kak Nia ngapain ke sini?" Tanya Aya setelah menaruh ponselnya.

"Mana hairdryer gue?"

"Gak ada di sini, Aya gak pernah pinjem hairdryer kakak."

Mata Nia tertuju ke arah meja rias Aya.

"Nah, ini kan hairdryer gue." Nia mengambil hairdryer yang terletak di meja rias Aya.

"Itu kan punya Aya!"

"Punya lo emang gak punya gue juga? Ni barang dibeli pake uang Papi, kan? Papi bokap lo sama gue jadi gue berhak lah pake."

Aya diam sejenak sambil menatap Nia.

"Tinggal bilang mau pinjem aja ribet ngomongnya,"

"Sori ya gue paling anti pinjem-pinjem barang," lalu Nia melangkah pergi dan tak lama berbalik menatap Aya yang sudah menegang ponsel.

"Memei kok gak pernah ke sini lagi?"

Aya melirik Nia.

"Lu berdua berantem ya?"

"Enggak," jawab Aya tanpa menatap Nia.

Merasa ada yang ditutupi oleh Aya Nia pun mendekati adiknya.

"Bohong kan lo, udah hampir seminggu tuh Memei gak ada ke sini. Biasanya tiap detik, menit, jam, hari, Minggu, bulan, tahun, si Memei selalu ke sini."

"Aya sama Memei gak berantem kok, kak Nia sok tau."

Nia beralih berdiri di depan Aya yang sedang duduk di tempat tidur.

"Buktinya Memei gak pernah anter jemput lo lagi, lo juga gak ada ke rumahnya Memei."

"Kan sekarang yang anter jemput Aya kak Rafa,"

"Pertanyaan gue, kenapa Memei gak ke sini?"

"Iya kan lo berdua berantem?" Tanya Nia karena Aya hanya diam.

"Gak berantem,"

"Lah terus?"

"Cuma lagi ada masalah aja,"

Aya yang semula menunduk mengangkat kepala untuk menatap Nia.

"Masalah cowok?"

"Enggak, udah deh kak Nia gak boleh kepo. Aya mau tidur, pintunya jangan lupa di tutup." Aya berbaring menyamping menarik selimut sampai menutupi kepalanya.

Aya berdecak kecil karena selimutnya ditarik sampai ke pinggang.

"Kayak orang mati lo sampe nutupin kepala," ucap Nia sebelum ia keluar dari kamar Aya.

🎀

"Kak,"

Rafa mengangkat kepalanya.

"Aku boleh gak ntar malem jalan sama..."

"Sean? Bukannya kemaren malem?"

Aya terkejut.

"Kok tau?"

"Ya tau lah," balas Rafa kembali menunduk untuk makan.

RA-AYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang