RA-AYA'09

73.3K 6.6K 450
                                    

"Jadi di rumah tinggal lo sama kakak lo?"

Aya mengangguk.

"Abang lo yang pertama dimana?"

"Singapura, dia pengusaha."

"Abang lo yang kedua?"

"Pilot,"

"Terus kakak lo?"

"Dokter,"

"Emang ada yang mau berobat sama dia?"

Aya tertawa sambil mengunyah.

"Ntar lo jadi apa?"

Aya berhenti mengunyah seraya menatap Rafa.

"Aku..."

"Oh gue tau," Rafa memotong ucapan Aya seraya menjentikkan jari.

"Kalo gue prediksi ya, lo bakal punya tiga cita-cita."

"Apa?"

Rafa mendekatkan wajahnya dengan kedua tangan yang terlipat di tepi meja.

"Pertama, istri gue. Kedua, ibu rumah tangga. Yang ketiga, ibu bos dari anak-anak gue." Rafa tersenyum memperlihatkan gigi melihat wajah Aya memerah.

"Ih! Cita-cita aku gak kayak gitu kok,"

"Tapi lo bakal jadi kayak gitu,"

"Masih lama tau. Lagian ngapain kak Rafa ngomong soal itu sama bocah?"

Ekspresi wajah Rafa berubah datar karena perasaan senangnya hilang seketika mendengar pertanyaan Aya.

"Kemaren aja gue bilang bocah kesel sekarang ngaku kalo lo emang bocah."

Aya menyingkirkan piring makanannya karena sudah selesai makan.

"Aku denger-denger katanya kak Rafa anak tunggal, bener?"

Rafa mengangguk sambil menenggak minuman kalengnya.

"Sepi dong di rumah kak Rafa,"

Rafa berhenti minum untuk menjawab pertanyaan Aya, "makanya gue sering kelayapan."

"Masa tengah malem juga kelayapan. Kan yang suka kelayapan tengah malem hantu,"

Rafa tidak lagi membalas ucapan Aya sibuk menghabiskan minuman kalengnya.

"Udah selesai kan?" Rafa menatap gelas minuman dan piring makan Aya yang sudah tidak ada isinya lagi.

Aya mengangguk, "udah, aku udah kenyang."

"Ya udah cabut," Rafa beranjak terlebih dahulu kemudian diikuti oleh Aya.

🎀

Mata Aya membulat sempurna melihat siapa yang datang dengan wajah sumringahnya.

"Memei!" Kedua tangan Aya terulur untuk segera memeluk Memei.

"Iya-iya tau gue ngangenin," Memei dan Aya saling berpelukan sejenak untuk melepas rindu.

"Oleh-oleh buat aku ada gak?"

"Udah gue titipin tau sama nyokap lo pas lo nya udah tidur."

"Oh berarti tadi malem Memei udah sampe di rumah ya?"

Memei mengangguk sambil memperhatikan wajahnya dari cermin yang memang selalu dibawa kemanapun dan kapanpun.

Aya memperhatikan Memei yang sedang bercermin kemudian mengerenyit karena tiba-tiba saja Memei menatapnya.

RA-AYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang