Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
press play ▶️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
gue ngeliat kak Doyoung dari kejauhan. gue dan kak Doyoung berencana buat ketemu di jalan sekitaran rumah gue. gatau kenapa tiba tiba kak Doyoung ngajak aja ketemu disana. udah 3 minggu semenjak kasus kangen kangenan itu. hari ini hari sabtu biasanya kak Doyoung sibuk di perpus tapi gatau kenapa dia ngajakin gue buat jalan dan gatau kemana.
"good morning sir" ucap gue dan seperti biasa kak Doyoung ga ngejawab dan cuma ngebukain pintu buat gue.
setelah sama sama memasuki mobil kak Doyoung mulai menhidupkan mesin mobil nya dan narik bantal bulu ke paha gue. jujur hari ini kak Doyoung ga kaya biasanya yang pake kemeja atau t shirt. hari ini dia beneran kaya dokter off duty di Seoul. emang sih di Seoul lagi dingin, tadi malam juga sempat di perkirain badai salju tapi kayanya ga jadi. kak Doyoung bahkan pake 3 lapisan pakaian. kak Doyoung juga ga bisa di tempat yang terlalu dingin kalo ga sih dia biasanya langsung bersin.
"kita mau kemana?" tanya gue saat di lampu merah.
"tebak" jawab kak Doyoung.
"apa?" tanya gue.
"tempat bersejarah" kata kak Doyoung.
"Gyeongbokgung?" tanya gue.
"salah"
"Namsan tower? uh kaya anak smp baru jadian"
"salah"
"Buckchon Hanok?"
"salah"
"jadi?" tanya gue bingung.
"tempat bersejarah, huruf akhirnya I" kata kak Doyong.
"Gyeonggi?" tanya gue.
"hampir"
"ah gatau gatau!" jawab gue.
"Guri"
"hah? Guri? tempat bersejarah? oh! i get it sementang lahir disitu dibilang tempat bersejarah cih! bilang kek kampung halaman" kak Doyong ketawa dan acak acak rambut gue.
