8

3.1K 179 2
                                    

Sementara biarlah cinta ini menjadi rahasia sampai allah membuktikan kepada semesta bahwa kita adalah dua hati yang bahagia diatas cinta sucinya.

....

Tepat pukul 18.30 WIB humaira dan teman-teman berada dirumah fatimah, setelah selesai menunggu anak-anak yang dijemput mereka memutuskan berkumpul dirumah fatimah untuk istirahat sejenak sambil menunggu hujan reda,

"Aku pamit duluan ya fat, soalnya harus kerumah makan," ucap humaira pada fatimah yang disampingnya,

Fatimah melihat kejendela memastikan hujan sudah reda atau belum, "masih gerimis ra. Tunggu reda ya," ucap fatimah,

"Ga bisa fat ibu nyuruh aku untuk kesana sebelum maghrib ditambah sekarang sudah maghrib malah aku sudah selesai solat," ucap humaira,

"Oke ayok deh," ucap fatimah sambil berdiri, "pamit sama bunda dan ayah kamu ya," ucap humaira dan diangguki fatimah,

Fatimah membawa humaira ke ruang keluarga rumahnya, disana ada bunda --asma--, ayah --abrisyam-- dan kaka laki-laki fatimah --reza--

"Bunda humaira ingin pamit pulang, "ucap fatimah pada asma,

Asma berdiri dari duduknya dan menghampiri humaira dan fatimah,

"Masih hujan ko nak, disini dulu aja," ucap asma lembut,

Bunda fatimah ini sangat lembut, begitupun ayahnya, humaira sangat senang jika bermain dirumah fatimah karena bunda dan ayah fatimah memperlakukan teman dekat anaknya sebagai anak pula, jadi ada rasa nyaman tersendiri pada humaira,

"Ngga bisa bunda, ibu menyuruh humaira ke rumah makan soalnya," ucap humaira,

"Biar diantar a reza aja gimana humaira?" saran abrisyam-ayah fatimah,

Humaira menggelengkan kepalanya, "humaira bawa motor om lagi pula humaira takut merepotkan," tolak humaira lembut,

"Aa ga merasa direpotkan ko, ayok biar aa anter," ucap reza,

"Apa-apaan dianter aa, ga boleh ya humaira berduaan naik mobil sama a reza,"

Suara itu membuat semua menoleh kearah tangga penghubung ruang atas dan bawah,

"Naon sih, sewot wae putra mah," ucap reza menggoda,

Putra, laki-laki dingin itu turun kebawah berniat mengambil minum tapi ia mendengar kakanya akan mengantar humaira pulang? Oh tidak bisa,

"Biar fatimah aja yang antar, jadi a reza yang nyetir mobil," ucap putra sambil berjalan kedapur

"Yey aa sehabis pulang dari anter humaira mau kerumah temen," ucap reza,

Putra memutar bola mata malas, selalu alasan.

"Udah gaapaapa ko, humaira sendiri aja," ucap humaira,

Humaira bersalaman dengan bunda fatimah, lalu menyatukan kedua tangannya untuk pamit pada ayah dan kaka fatimah, dan juga putra,

"Assalamuallaikum," salam humaira,

"Waalaikumussalam," jawab serentak seisi rumah,

Cinta dalam ikhlas (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang