4

4.1K 260 1
                                    

Jangan resah andai ada yang membencimu, karena masih banyak yang mencintaimu didunia. Tetapi resah dan takutlah andai allah membencimu, karena tiada lagi yang mencintaimu diakhirat.
(Imam alghazali)

💌💌💌

Setelah selesai mata kuliah tadi pagi humaira dan fatimah pergi ke kantin, fatimah mengajak humaira mengobrol terlebih dahulu sebelum pulang, ia penasaran sebenarnya apa yang terjadi saat pagi tadi sampai-sampai menangis hebat.

Tadi pagi saat fatimah berjalan menuju toilet sebelum masuk kelas ia dan putra bertemu humaira yang menangis didepan pemisah toilet wanita dan pria yang memang ada tempat duduk, itu jelas membuat fatimah kaget begitupun putra dan saat ditanya kenapa humaira hanya menggeleng lalu mengajak fatimah kekelas, jadi belum ada cerita sama sekali,

"Hayu carita," ucap fatimah sambil menggenggam tangan humaira yang terbalut sarung tangan allawinya.

"Waktu ira masuk kekelas dalam keadaan basah teman-teman ketawa, padahal kan ga ada yang lucu dari pakaian ira, terus ada ikhwan teriak katanya ira beda yaudah ira kesel lari ke toilet dan nangis," cerita humaira lembut, fatimah hanya menggelengkan kepalanya lalu tersenyum.

"Humaira dengar ya, mau segimana benci seseorang sama kamu biarkan saja, tapi kalo tuhan sudah benci sama kamu baru kamu boleh menangis, mereka ngga ada apaapanya dibanding tuhan ra, mereka akan meninggal saat tuhan mengutus malaikat izroil untuk mencabut nyawanya jadi biarkan mereka membencimu didunia, karena kamu harus sedih jika kamu dibenci tuhan, mengerti?" jelas fatimah yang langsung membuat humaira tersenyum haru,

Fatimah pergi memesan makan, sedangkan humaira hanya diam menunggu, biasanya mereka berdua akan pergi kekajian dimasjid kampus tapi karena libur jadi tidak ada kajian,

"Assalamuallaikum humaira,"

Humaira mengangkat wajahnya saat mendengar seseorang mengucap salam dan memanggil namanya.

Humaira tercengang saat melihat siapa yang datang, "waalaikumussalam, ada apa kalian kesini?" ucap humaira langsung,

"Saya hanya mengantar zein dan fikri untuk meminta maaf pada kamu," ucap putra yang tak lain,

Putra, zein dan fikri duduk di sebrang meja humaira, tadi saat putra tau humaira menangis ia langsung bertanya pada kedua sahabatnya dan saat tau kebenarannya putra langsung menyuruh zein dan fikri meminta maaf atas perlakuaannya, entah kenapa ada rasa tidak rela dalam diri putra jika melihat humaira menangis,

"Saya minta maaf," ucap zein menunduk,

Humaira hanya memainkan jarinya sambil mendengar ucapan zein barusan, sebenarnya ia masih kesal tapi kan kalo tidak memaafkan orang tidak baik.

Allah berfirman : “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf :199)
Tentu saja maaf memaafkan sangat dianjurkan di dalam Islam.

Sebagaimana telah difirmankan oleh Allah swt dalam beberapa surat dan ayat di dalam Al-Qur’an, seperti kutipan di atas, QS. Al-A’raf ayat 199, kemudian dapat pula dijumpai dalam QS. An-Nur ayat 22 maupun QS. Ali Imran ayat 134).
Anjuran ini pun disabdakan oleh Rasulullah saw dalam beberapa hadits yang diriwayatkan oleh para perawi sahih.

Rasulullah bersabda : “Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya kepada saudaranya, baik berupa kehormatan badan atau harta atau lain-lainnya, hendaknya segera meminta halal (maaf) nya sekarang juga, sebelum datang suatu hari yang tiada harta dan dinar atau dirham, jika ia punya amal shalih, maka akan diambil menurut penganiayannya, dan jika tidak mempunyai hasanat (kebaikan), maka diambilkan dari kejahatan orang yang dia aniaya untuk ditanggungkan kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra),

Di dalam riwayat lainnya, Rasulullah bersabda : “Tidaklah Allah memberi tambahan kepada seseorang hamba yang suka memberi maaf melainkan kemuliaan.” (HR. Muslim) kemudian, “Tidak halal bagi seorang mukmin untuk tak bersapaan dgn saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari.” (HR. Muslim).

"Saya juga minta maaf atas kelakuan saya tadi," lanjut fikri,

Humaira menghembuskan nafasnya pelan lalu mengangkat kepalanya, "saya memaafkan kalian, lain waktu jangan diulang kembali," ucap humaira lembut,

Putra tersenyum simpul, ada rasa lega tersendiri dalam hatinya saat mendengar ucapan humaira, tapi untuk saat ini putra tidak bisa memprediksi apakah ia menyukai humaira atau tidak.
.
.

Assalamuallaikum readers putra dan humaira datang,,

Part ini belum ada romantisnya sama konflik nih, masih datar wkwk..

Tunggu aja bentar lagi ada kejutan maka itu baca terus ya ceritanya dan voment..

Jangan lupa kewajiban ya readers.

Tertanda,
MauraAzzahra

Cinta dalam ikhlas (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang