13

2.9K 191 1
                                    

Harus ikhlas itu...

Ketika kita menunggu kedatangan-nya,
Eh, yang datang malah surat undangan-nya.

...

Humaira berlari menuju kelasnya. Pagi ini ia ada jadwal kuliah jam 8 teng!. Tapi sayangnya hari ini ia kesiangan.

Tadi setelah menunaikan tahajjud dirinya menunggu subuh sambil meng-khatam kan tadarus qur'an nya. Tapi kenapa setelah subuh rasa kantuknya kembali datang dan itu membuatnya tertidur sampai-sampai terbangun pukul tujuh pagi.

"Kalo ketinggalan satu mata kuliah gini bisa-bisa ga wisuda tahun ini nih," gumam humaira sambil terus berjalan setengah lari.

"Yaallah kelas teh meuni jauh," gerutu humaira lagi sambil berlari.

Dan..

Brukk

"Astagfirullahal adzim!" istighfar humaira saat dirinya tak sengaja menabrak seseorang dan membuat buku-buku yang ia pegang jatuh.

"Maaf, saya tidak sengaja nona." ucapnya masih terus berdiri tanpa mau membantu humaira mengambil bukunya.

Humaira melihat sepatu yang digunakan orang itu, dari yang ia lihat sepertinya orang ini dosen tapi geuning suaranya asing.

Humaira bangkit dari jongkoknya dan melihat siapa seseorang itu, humaira tercengang kaget. Mungkin feeling tentang orang tersebut dosen sepertinya benar. "Tidak apa-apa pak saya permisi," ucapnya cepat tanpa menunggu jawaban orang tersebut lalu pergi.

Seseorang laki-laki dengan badan tegap dan perawakan dewasa itu hanya memperhatikan humaira heran, bagaimana bisa dia memanggil saya dengan sebutan 'pak' memang dia tau siapa saya?. Tanyanya dalam hati.

"Gadis menarik."

"Tertutup, irit bicara, pendiam, hmm sangat menarik sampai-sampai saya ingin mengenalnya lebih dalam." ucapanya lirih dengan nada menakutkan.

.

Humaira sudah sampai didalam kelasnya, dan awal saat dirinya masuk didalem ternyata tidak ada dosen sama sekali.

Teman-temannya masih banyak yang memainkan handphone, mengobrol, dan bahkan bersenda guraw.

Humaira duduk di tempat paling belakang, tadi fatimah saat sampai sudah memboking tempat duduk untuk dirinya. "Geuning tumben bisa telat?" tanya fatimah yang kebetulan tempat duduknya sampingan dengan humaira.

Humaira hanya menghela nafasnya, "ira ketiduran setelah subuh, ibu juga bangunnya telat jadi weh sakeluarga telat." jawab humaira.

Fatimah hanya menganguk. ia tau sekali kebiasaan buruk temannya ini, setelah subuh akan terlelap kembali. "Mantak ari subuh teh langsung mandi, terus kaluar kamar lainna ngabetem weh nepi ka isuk." ceramah fatimah.

Humaira hanya cengengesan, "ya---"

"Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatu." salam seseorang yang menhentikan ucapan humaira.

Humaira dan fatimah duduk rapi, dan saat pandangan humaira terarah menuju dosen tersebut. Betapa terkejutnya ia saat mengetauhi siapa dosen itu, "dia yang ga sengaja ira tabrak." lirihnya

Fatimah menengok kearah humaira, "tabrak?"

"Selesai kelas ira ceritain." putusnya saat melihat dosen tersebut memerhatikannya.

Laki-laki itu tak sengaja melihat gadis yang sama saat dirinya tabrakan di koridor. Gadis tertutup itu. Gumamnya dalama hati.

"Oke, perkenalkan nama saya muhammad azka pratama saya disini sebagai dosen penggantinya pak mukhlis guru mata kuliah hadist dan tafsir." jelasnya yang diketauhi namanya azka itu.

Cinta dalam ikhlas (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang