16

2.7K 168 0
                                    

Menangislah dalam deritamu jika engkau ingin menangis, karena air mata adalah doa disaat engkau tak mampu berbicara.

...

Putra berdiri didepan ruang pemerikasan humaira, tadi saat menangis humaira langsung tak sadarkan diri.

Sebenarnya aisyah-lah yang akan menunggu humaira, tapi dikarenakan ayah humaira harus dipindahkan jadi aisyah yang menemani ayah humaira bersama nunu, rey dan zein.

Sedangkan humaira bersama fatimah dan putra, karena memang tadi yang membawa humaira putra.

Seketika ingatan putra teringat saat tadi humaira pingsan.

Putra Kaget, bahkan sangat kaget. Pasalnya ini kali pertama putra melihat humaira se- drop ini bahkan sampai tak sadarkan diri.

Bahkan karena ke kagetannya itu, ia sampai menggendong humaira ala Bridal style menuju ruang pemeriksaan.

Ah, itu kali pertamanya putra menggendong humaira didepan adiknya fatimah.

Setelah membawa keruangan saat ini putra langsung diusir karena fatimah bilang humaira akan lepas cadar dan tidak boleh ada ikhwan satupun yang ada didalam kecuali saat humaira sudah memakai cadarnya.

"Ih meuni lami." lirih putra dengan berjalan bulak-balik seperti setrikaan.

Entah kenapa hatinya tidak bisa tenang jika belum tau keadaan pasti humaira, karena yang ia tau orang pingsan tidak akan selama ini.

Eits tunggu dulu, kalian jangan menyimpulkan kalau putra jatuh cinta pada humaira ya.. Karena itu belum pasti.

Bahkan putra sendiri pun tidak tau apakah hatinya memang sudah terpikat dengan gadis itu.

"Ih lami te bener-bener lami." gerutu putra lagi.

Tapi entah dari mana tiba-tiba otaknya menjadi cerdas, putra berjalan menuju pintu ruangan.

Tangannya sudah ia angkat sebelah karena akan mengetuk pintu, tapi belum ia menyentuh, pintu itu sudah terbuka dan menampilakan humaira dan juga fatimah.

"Aa nuju naon sih?" tanya fatimah saat melihat kaka kembarnya yang berdiri sambil mengangkat sebelah tangannya seperti akan melempar sesuatu.

Putra menurunkan tangannya, "hmm.. Humaira udah sadar?" tanyanya langsung.

fatimah tersenyum, "udah a, sekarang lagi pake cadar bentar lagi keluar kok," ucap fatimah lalu duduk di kursi samping ruangan itu.

"Geuning? Emang ga istirahat dulu gitu tiduran at--"

"Humaira gaapaapa,"

Putra dan fatimah menengokan kepalanya kearah suara itu, "tuhkan humaira emang gitu." ucap fatimah dan putra hanya diam.

Humaira hanya menggeleng sambil tersenyum, "ira mau ke ibu ya." ucap humaira,

Fatimah dan putra berdiri, "hayu , ayah udah dipindahin" ucap fatimah

Humaira hanya mengangguk mengiyakan.

.

Asma duduk di sofa rumah anak pertamanya elsya, tadi setelah ia bertemu dengan aisyah ia berinisiatif untuk kerumah anaknya ini.

Cinta dalam ikhlas (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang