"Halo sayang?" sapa Mama Kevin.
"Halo Tante? Apa kabar?" balas gue.
"Kemarin kan udah dibilangin, manggilnya jangan Tante, Mama, udah mau jadi anak loh kamu tuh," balas mama Kevin membuat gue mengiyakan ucapannya.
"Iya maaf ya mama, Karin belum terbiasa" balas gue lagi.
"Gimana kabarnya? Lagi dimana?" tanya mama Nia.
"Baik ma, ini aku lagi makan sama Kevin ma," ucap gue.
"Nanti urusan baju, Mama sama Bunda kamu udah sepakat untuk tema modern, kita berdua juga udah dapet orang yang buat gaun pernikahan kamu berdua, lusa nanti berdua Kevin, ngukur ya sayang" ucap mama yang membuat gue lagi-lagi mengiyakan ucapannya.
"Iya mama, nanti Karin bilangin sama Kevin, mama udah makan? Papa Sugi gimana kabarnya?" Tanya gue pada mamanya Kevin, sedangkan anaknya udah asik mainan game.
"Ini mau makan berdua papa, papa baik kok, eh kamu udah ada catatan Bridesmaids belum?" tanya mama Kevin.
"Ada kok ma, nanti aku kirimin ke mama," balas gue.
"Oke sayang, udah dulu ya, have fun ya jalannya, mama juga mau berduaan, dah" ucap mama Kevin yang membuat gue gemas.
Sambungan telepon terputus, gue menatap Kevin yang asyik main game di handphonenya.
Gue mulai menulis daftar Bridesmaids nanti di note, ikut mengacuhkan Kevin yang masih setia dengan ponselnya.
"Vin! Ini groomsmennya siapa aja?" tanya gue sebal karena dia gak ngomong dari tadi.
"Siapa ya?" ucap Kevin, menaruh ponselnya di meja yang gue sambut helaan nafas lega, akhirnya.
"Masjom, Fajar, Koh Sinyo, Aqsa, Aero doang paling," ucap Kevin yang sekarang malah mainin kuku gue.
"Kurang gak ya? Mbak Wid, Jorji, Melati, Riani, Zoya" ucap gue menyebutkan beberapa nama.
Makanan yang dipesan telah tersaji rapi di depan gue dan Kevin, tapi gue masih hitungan jumlah tamu gue nanti.
"Makan dulu, Karin" tegas Kevin, membuat gue menengadah menatap Kevin.
"Maaf pak bos, iya ini makan," ucap gue, menaruh ponsel gue ke dalam tas.
"Kamu pimpin doa," ucap gue mulai menaruh beberapa lembar daging di grill.
Selesai berdoa, gue membolak-balik daging dan memberikannya pada Kevin.
"Kamu dulu," ucap Kevin.
"Makan Kevin" suruh gue, membuat dia mengalah dan menyuap dagingnya.
Gue dan Kevin udah selesai makan, kali ini Kevin malah asik fotoin gue yang asik sama bubble tea dan ponsel.
"Langsung pulang?" tanya gue.
"Emang mau kemana lagi kamu?" tanya Kevin.
"Enggak mau kemana-mana lagi, lusa kan udah turnamen Kevinnn" ucap gue sebal yang diangguki setuju oleh Kevin.
"Oke-oke" jawab Kevin.
Gue dan Kevin langsung pulang sehabis makan, dengan membawa pretzel untuk diri gue sendiri juga Jorji.
Sesampainya di pelatnas, gue nungguin Kevin markir mobilnya sambil makan pretzel.
"Ayo," ajak Kevin.
"Gak usah nganter sampai kamar, Vin, udah malam, nanti kecapean" ucap gue.
"Iya enggak lah, jarak asrama kita tuh cuma beberapa ratus meter Karin, gak akan bikin capek" ucap Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story
Fanfiction𝐈𝐟 𝐢 𝐜𝐨𝐮𝐥𝐝 𝐠𝐢𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐨𝐧𝐞 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐧 𝐥𝐢𝐟𝐞, 𝐢 𝐰𝐨𝐮𝐥𝐝 𝐠𝐢𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐡𝐞 𝐚𝐛𝐢𝐥𝐢𝐭𝐲 𝐭𝐨 𝐬𝐞𝐞 𝐲𝐨𝐮𝐫𝐬𝐞𝐥𝐟 𝐭𝐡𝐫𝐨𝐮𝐠𝐡 𝐦𝐲 𝐞𝐲𝐞𝐬, 𝐨𝐧𝐥𝐲 𝐭𝐡𝐞𝐧 𝐰𝐨𝐮𝐥𝐝 𝐲𝐨𝐮 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐳𝐞 𝐡𝐨𝐰 𝐬𝐩𝐞𝐜𝐢𝐚...