Gue beserta atlit PBSI udah nyampe di lobi hotel, sesampainya kami di Hongkong, kami semua menyempatkan makan dan jalan-jalan sebentar, kami masih punya beberapa jam kosong sampai malam hari sebelum besok harus sibuk dengan latihan menghadapi lawan di lapangan.
Gue sekamar sama kak Gloria dan Jorji, sedangkan yang gue denger Kevin sekamar dengan Koh Sinyo.
Gue langsung menyeret koper gue sama koper Jorji menuju kamar sama kak Glo, sedangkan Jorji nitip kopernya ke gue karena dia lagi jalan-jalan sama temennya.
Di kamar gue langsung aja melemparkan badan ke kasur nan empuk, gue tidur di kasur kecil sendirian, seperti yang diketahui orang orang pelatnas bahwa gue sedikit otoriter sama kasur, jadi kak Glo memakluminya.
'drrrttt'
Handphone yang ada di dalam saku celana panjang gue bergetar, gue langsung mengangkat tanpa melihat caller id, karena cuma Kevin dan Mama yang biasa menghubungi gue, sedangkan mama udah gue bilangin buat nelpon nanti malam.
'Iya halo?' sapa gue.
'Ayo jalan sama aku, mumpung masih ada waktu untuk jalan' balas Kevin.
'Jemput dong pak, ini ganti baju gak akunya?'
'serah dah, kalo cantik mah cantik aja'
'serah dah Kevin Bucin Sanjaya'
'HEH'
TIT
Najis, gue jadi sok memerah malu kaya anak SMP baru digombalin, hih banget. Gue memutuskan buat gak ganti baju karena sayang bajunya.
Kevin dan gue berjalan seiringan, dia bahkan genggam tangan gue kaya ibu genggam tangan anaknya, tapi tetep aja itu berhasil membuat gue seneng sekaligus geer.
"Pilihan aku tas dong," Kevin si crazy rich Ciumbrella ini bawa gue ke toko LV di mall, tolong ya kalian garis bawahi karena baru beberapa Minggu kemarin si Kevin baru beli tas di salah satu brand yang harganya bukan lumayan, tapi mahal banget gila, itu versace gengs.
"Coba kamunya mau yang mana?" Tanya gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hm, 3. 250 $ gengs.
"Yaudah itu aja, bagus kok di kamu" saran gue.
"Sir, i want this" sapa Kevin, pegawai yang sedari tadi mengikuti kami mengangguk lalu membungkus dan Kevin pergi ke kasir.
Dia tadi nawarin gue, nanya mau dibeliin apa enggak, gue cuma bilang gak mau sambil geleng-geleng kepala, dia malah ketawa ngeliat gue geleng-geleng.
"Mau kemana?" tanya Kevin,
"Aku mau sour Selly aja Vin, pengen yang dingin dingin" ajak gue, dia ngangguk.
Gue sama Kevin beli sour sally, gue bilang beli 1 aja, bukan mau sok romantis temanku, sayang uangnya, soalnya porsinya lumayan besar.