Alarm jam 3 pagi berbunyi dengan nyaring, gue dan para Bridesmaids sudah berkumpul di kamar. Para makeup artist sudah mengisi kamar gue dengan peralatan perangnya juga gaun yang sudah di gantung sedemikian rupa. Luar biasa hectic pikir gue dalam hati.
Untuk menghemat waktu, gue dan mama Nia juga mama gue, sudah setuju untuk menyewa 3 makeup artist untuk semua perempuan yang ikut andil dalam pernikahan ini.
Yang pertama di makeup tentu saja gue, Mama Nia dan mama gue. Dan, sudah pasti kalo mama Nia dan mama gue selesai duluan daripada gue.
Gue bahkan baru selesai makeup setelah kloter 2 lagi make-up, dan rambut gue bener-bener belum diapa-apain, luar biasa.
Setelah menghabiskan waktu 2 jam lamanya, gue berhasil menyelesaikan makeup, hair do, juga pakai gaun super panjang berwarna putih ini.
Mama Nia lagi dikamar Kevin, lagi ngurusin printilan anaknya nanti. Sedangkan, mama gue lagi masangin dasi Yusuf dan Bagas. Bridesmaids lain udah selesai make-up, mereka asik foto-foto, kecuali Mbak Wid yang malah asik memotret gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil Limosin berwarna hitam udah ada di depan hotel, siap mengantarkan kami ke gereja buat pemberkatan. Dan, Kevin anehnya malah melongo ngeliatin gue daritadi.
"Heh, kenapa sih?" tanya gue pada Kevin yang masih melongo.
"Cantik banget, pusing jadinya ngeliatnya" ucap Kevin, membuat gue rada tersipu-sipu malu dihadapannya.
"Cheesy abis," balas gue, walaupun gue pun tersipu-sipu malu.
Sesampainya di gereja, gue dan Kevin duduk bersanding di depan mimbar sementara orang tua kami berdua duduk di barisan paling depan dilanjutkan oleh anggota keluarga lainnya di belakangnya. Prosesi diawali dengan melantunkan pujian bersama-sama, pemberitaan firman Tuhan, disambung dengan upacara peneguhan nikah yang dipimpin oleh pendeta.
Gue liat mama dan mama Nia nangis saat detik-detik dimana kami akan segera mengucapkan janji nikah tentang kesanggupan kami untuk menerima satu sama lain di setiap kondisi. Selesai mengucapkan janji nikah, prosesi dilanjutkan oleh acara tukar cincin kami di tangan kanan masing-masing.
Dilanjutkan prosesi ucapan terima kasih kepada orang tua dengan melakukan sungkeman secara bergantian. Prosesi ditutup dengan doa berkat dan nyanyian penutup. Barulah gue dan Kevin beserta segenap keluarga beranjak dari gereja dan melangsungkan acara resepsi kami berdua.
Di mobil yang super duper luas dan panjang ini berisikan para Bridesmaids dan groomsmen, tentu sa ja gue dan Kevin ada di dalamnya.
"Jorji sama Riani nangis tau pas kamu janji nikah" adu mbak Wid pada gue.