Jungkook berlari tergesa-gesa di sepanjang lorong rumah sakit, ketika salah satu guru Daniel telah memberi tau Jungkook bahwa Daniel terjatuh dari tangga sekolah hingga mendapatkan luka ringan pada dahinya.
Jungkook telah sampai tempat dimana Daniel di rawat, saat ia ingin masuk kedalam Jungkook mendengar sayup sayup percakapan yang membuat Jungkook kembali memberhentikan langkahnya, mencoba menguping celotehan tentangnya.
"Kenapa saem membawa ku kesini?" Tanya Daniel pada Cheonsa.
"Pertanyaan seperti apa itu?" Cheonsa balas bertanya.
"Saem tak seharusnya membawa ku kesini," Cheonsa tak suka nada bicara Daniel yang begitu dingin.
"Aku melihat mu tergeletak di lantai dengan darah segar pada kepala mu, dan kau bilang kenapa aku tidak membiarkan mu saja, Begitu?"
"Dengarkan aku Jeon Daniel! Aku tidak peduli dengan ayah mu, karena aku hanya memikirkan bagaimana kehidupan mu nantinya di masa depan."
Cheonsa tersenyum lembut, dan mengusap tipis dahi Daniel yang terluka.
"Kau berharga bagi ku..."
Daniel menatap dalam Cheonsa, setitik air mata itu keluar lagi. "Bolehkah aku memeluk mu saem? Aku rindu eomma."
Kali ini Cheonsa merasa ngilu dihatinya. "Tentu... Kau bahkan boleh menganggap aku ibu mu jika kau mau."
Daniel langsung memeluk Cheonsa penuh kerinduan, rindu akan sosok seorang malaikat bernama ibu. Bahkan Cheonsa mengecup beberapa kali pucuk kepala Daniel penuh kasih sayang, seolah-olah Daniel adalah putra kandungnya.
"Menangislah, jika itu membuat mu lebih baik, dan setelah itu mari sama-sama kita melupakan duka itu."
Daniel tetap menangis dalam pelukan Cheonsa.
"Selama ini aku hanya bisa menangis tanpa tau sebabnya apa, aku selalu merindukan sosok eomma, selalu merindukan sosok appa, ingin menggapai tangan appa yang besar, ingin menggenggamnya erat, mengajaknya bermain bersama ku, tapi aku takut, aku takut appa akan semakin terus membenci ku." Bahkan pria kecil itu menjelaskannya dengan suara yang bergetar dan nafas yang sesak.
Cheonsa tak juga bisa menahan untuk tak menangis, ia tak menyangka jika Jungkook bisa setega ini pada putranya sendiri buah hati antara Jungkook dan Seolmi. Cheonsa masih menepuk-nepuk pelan pundak Daniel mencoba memberikan kekuatan disana.
"Jangan pernah membenci ayah mu nak."
Pembicaraan itu selalu diam-diam Jungkook dengar, namun kali ini hati itu mulai kembali goyah.
Entah karena kembalinya Cheonsa atau karena ia mulai lelah dengan cara membenci anaknya sendiri.
Jungkook menghela nafasnya lagi, dan kali ini Jungkook melangkah dengan santai memasuki ruang ICU itu.
"Ehem..." Jungkook mencoba membuat mereka sadar akan kehadirannya.
Cheonsa dan Daniel melepaskan pelukkannya, menatap kaget pada Jungkook dan Jungkook jelas tak suka tatapan bodoh mereka.
Daniel menatap Cheonsa dan Cheonsa juga menatap kembali Daniel, dan Jungkook memutar bola matanya malas ketika melihat ekspresi keduanya.
Daniel bungkam, sementara Cheonsa tak tau harus berlaku seperti apa, dan- oh... Ayolah, Mereka berdua adalah orang yang pernah Jungkook abaikan kehadirannya.
Jungkook melangkah mencoba untuk mendekatkan diri pada sang anak, Jungkook bersuara dingin. "Bagaimana bisa kau jatuh dari tangga."
Bukan menjawab, Daniel malah mengeratkannya genggamannya di selimut, Daniel bahkan takut hanya untuk membalas menatap Jungkook.
'Setakut itu kah kau nak?' -batin Jungkook.
Cheonsa menatap iba Daniel, mental pria kecil ini hampir kena.
"Appa berbicara pada mu Jeon Daniel." Tegas Jungkook dan akhirnya Daniel tersentak untuk menatap Jungkook, begitupun Cheonsa.
Jungkook menghela nafasnya kembali pelan.
"Tidak usah berlebihan, aku hanya bertanya pada putra ku." Jelas saja ucapan itu sindiran untuk Cheonsa dan Cheonsa mendengus kesal.
"Sayangnya aku tidak bertanya." Balas Cheonsa tak kalah dingin.
"Kau memang tidak bertanya, tapi gelagat mu menggambarkan."
Cheonsa berdecih. "Cih sok tau sekali."
Daniel menatap keduanya tersenyum samar. Dan Daniel menatap ayahnya begitu lembut.
Daniel mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya saat di sekolah.
"Daniel tadi sedang berlari-lari dengan teman-teman, kami merebut makanan Umji, dan Umji mengejar kami semua, tanpa sadar Daniel menginjak anak tangga. Ini tidak sakit bahkan Daniel tidak menangis untuk luka ini."
Jungkook mendengarkan pengaduan anaknya, seperti inikah ketika mendengar anak-anak mengadu masalanya. Dan Daniel melirik Cheonsa usil jelas saja Cheonsa tau hal apa yang akan terjadi setelah ia melirik senyum setan milik Daniel.
"Yang heboh itu Cheonsa saem, bahkan Cheonsa saem menangis sejadi-jadinya ketika melihat darah ku keluar." Dengan tawa mengejeknya Cheonsa siap akan mencubit pipi tembem milik Daniel.
"Yak.. Kepala mu itu mengeluarkan darah, bukan busa siapa yang tak akan heboh, kau saja sempat pingsan tadi."
"Hahaha, Cheon saem akan semakin cantik jika sedang terlihat cemas."
Jungkook memasang senyum transparannya, melihat interaksi keduanya begitu akrab.
'Mungkin akan seperti ini melihat interaksi anak dan ibu.'
Dan tak lama Jungkook menegang karena batinnya sendiri.
'Eh... Apa yang sudah ku pikirkan?! Tidak! Tidak! Aku tidak ingin ditampar dua kali dengan yeoja ini.' -batin Jungkook yang menggeleng keras.
Cheonsa menatap aneh Jungkook. "Wae? Kau sakit? Atau lelah?" Tanya Cheonsa dan Daniel menatap cemas ayahnya.
"Tidak keduanya." Balas Jungkook dingin
"Kajja kita pulang, dan kau- Cheonsa -ssi aku akan mengantar mu pulang."
Cheonsa menggeleng pelan menolak tawaran Jungkook, "tidak usah, aku sudah di jemput."
Cheonsa melangkah mendekati Daniel mengecup bagian dahi Daniel yang terluka kembali penuh kasih sayang, dan mengusap lembut kepala Daniel, "jaga diri mu jangan bertingkah lagi, mengerti?"
Daniel tersenyum menampilkan gigi rapi miliknya. "Aye captain." Cheonsa membalas senyum Daniel.
Sebelum ia meninggalkan keduanya Cheonsa menatap Jungkook tak santai.
"Jangan membentak, jangan mengasari, jangan berlaku dingin, jangan jutek, jangan menatapnya datar, ja-."
"Jangan mengatur ku." Tepis Jungkook dan Cheonsa mendengus kesal.
"Aku sedang memperingati mu, Jeon."
Jungkook memutar bola matanya malas, sementara Cheonsa membalikkan badannya meninggalkan keduanya dengan senyum tipis nya yang Jungkook tak bisa lihat.
🍑🍑🍑🍑