06

3K 229 2
                                        

Saat ini Jungkook dan sekretarisnya sedang pergi ke daegu, untuk mengurus anak perusahaan Jungkook di sana. Sedikit merasa tidak fokus saat ia melakukan pekerjaannya karena masih membayangkan keinginan putra tunggalnya itu, bahkan tatapan penuh rindu menggambarnya disana.

Dan suara dari sekretarisnya terdengar menegur Jungkook dalam menghadapi rapat pertemuan dengan beberapa rekan bisnisnya. Dan Jungkook melihat ketika rekan bisnisnya sedang menatapnya.

"Apa anda kurang baik, Tuan Jeon?" tegur Kim Namjoon pemegang jasa properti di jepang. Dan Jungkook tersenyum ringan.

"Tidak, saya baik." jelas Jungkook berusaha terlihat baik.

"Ku rasa kau merindukan putra mu, Jung." dan ini adalah sindiran dari kakak iparnya, Min Yoongi.

Jungkook menatap tajam, dan Yoongi menyeringai tak peduli dengan Jungkook yang juga membalasnya menatap tidak suka.

Pasalnya memang Yoongi yang tidak menyukai Jungkook, karena sikap kekanakannya yang mengabaikan Daniel, sudah sering sekali Yoongi meminta ibunya untuk membiarkan Daniel tinggal bersamanya dan istrinya terlebih ia belum memiliki anak, namun tetap saja ia tidak mendapat izin dari ibunya itu.

"Hyung, ini masih dalam lingkungan kerja, ku harap kau dapat mengontrol diri mu." tegur dari Kim Taehyung.

Kim Namjoon menatap bingung, dan berdehem untuk mencairkan suasana.

"Aku tak tau apa masalah antara kalian berdua, hanya saja aku tidak ingin bisnis ini menjadi berantakan dan mendapat kerugian yang besar karena urusan pribadi kalian berdua."

"Jadi sebaiknya sebelum melanjutkan bisnis ini, selesaikan masalah kalian diluar."

Diantara mereka memang Namjoon lah yang paling dewasa dan bijak dalam mengambil sikap.

Hingga mampu membuat kedua manusia yang saling menatap sengit itu kembali dalam urusan bisnis. Meskipun Jungkook masih merasa dongkol pada Yoongi, dan disana Taehyung menatap lama Jungkook.

Jungkook sadar akan tatapan rekan bisnisnya yang baru ini sedang memperhatikannya, hanya saja ia tak mengerti maksud dari Kim Taehyung.


🌺🌺🌺

Cheonsa masih memperhatikan Daniel dengan senyum yang begitu cantik, Daniel sendiripun masih sibuk bermain dengan ponsel pintar milik Cheonsa dengan begitu antusias, terkadang Daniel berteriak sendiri karena lawan di gamenya berusaha untuk mengalahkannya.

Cheonsa terlihat senang melihat kehebohan Daniel dengan gemas sendiri karena melihat ekpresi lucu dari muridnya itu, ia merasa cukup bangga bisa membuat Daniel tertawa dengan lepas.

Seharusnya mereka sudah pulang dari kegiatan antara murid dan guru itu, karena Daniel belum di jemput juga jadilah Cheonsa menunggu Daniel di perkarangan sekolah itu.

Entah kenapa Cheonsa merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga Daniel, tidak! Jangan berpikir Cheonsa itu memilih-milih muridnya. Cheonsa hanya ingin perhatian yang selama ini Daniel tak dapatkan bisa ia berikan rasa perhatian itu pada Daniel.

Cheonsa kembali mengulum senyumnya,

Dan tak lama mobil mewah yang Cheonsa sudah tau bahwa itu adalah mobil jemputan milik Daniel sudah datang, bahkan sosok wanita yang bisa di pastikan itu adalah nenek Daniel turun dari mobil itu, dan menghampiri Daniel juga Cheonsa.

Kenapa bisa tau? Karena murid yang lainnya sudah pulang, dan Cheonsa masih dengan senang hati menunggu jemputan Daniel datang.

Appa!! Aku merindukan mu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang