"Apa ada yang salah Jung? Sedari tadi kau hanya diam." Kim Namjoon bertanya melihat aneh pada sikap Jungkook yang bukan hanya dingin melainkan beku.
Namjoon mendengar desas desus tentang Jungkook menemui seorang wanita yang pernah menamparnya saat itu, dan Namjoon berfikir mungkin letak masalahnya ada disana.
Jungkook mengabaikan pertanyaan Namjoon, dan Namjoon hanya tersenyum singkat memahami situasi rekan bisnis yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu.
"Biar ku tebak. Gadis itu adalah mantan kekasih mu yang kau bilang telah pergi meninggalkan mu itu?"
Jungkook menatap Namjoon lama dan mengangguk pelan. Pria itu menyandarkan punggung pada sofa di ruang kerjanya menghela nafas sedikit berat.
"Aku menganggap ini hanya sebuah keajaiban hyung. Aku hampir bisa melupakannya namun dengan ajaibnya ia datang secara tiba-tiba mengisi kekosongan untuk Daniel."
Namjoon tersyenyum memahami kacauan isi hati Jungkook.
"Dan kau takut memulai semua kembali dari awal dan mencoba untuk tidak membayangkan apa yang akan terjadi? Karena sedari awal kau sudah tau bahwa penyebab dari masa lalu kalian, adalah kau sendiri. Begitu?"
Jungkook menatap sendu lawan bicaranya. Sedikit menunjukkan perannya yang sebenarnya.
"Aku tak tau harus berbuat apa, ketika aku merasa ingin kembali padanya, ada rasa yang lain yang enggan membuatnya kembali sakit hyung."
"Aku sudah cerita pada mu hyung bahwa aku lah penyebab hancurnya kebahagiaannya."
Namjoon menatap Jungkook serius.
"Dan bisa jadi juga kau adalah penyebab bahagia nya, Jungkook."
Jungkook menatap tanya pada Namjoon. "Kau hanya takut memulainya, dan kau sadar akan hal itu, dan kau juga takut jika gadis itu tak ingin lagi bersama mu, namun ketika kau sudah berucap seperti itu pada nya, ku rasa ia tak ingin mencoba kembali pada mu."
Jungkook menelan ludah nya berat. Memikirkan apa yang dikatakan Namjoon benar adanya.
Katakan lah Jungkook berengsek, membenci Daniel karena alasan konyol dan menganggap Seolmi sebagai kebahagiaannya. Padahal kenyataan yang paling ia sembunyikan selama ini adalah, bahwa ia membutuhkan Cheonsa.
"Kau masih mencintainya Jung, hanya saja seperti yang kau takutkan. Ia hanya takut kembali bersama mu."
Jungkook mengangguk mengiyakan apa yang Namjoon jelaskan.
"Disini kau hanya harus memulai. Memulai membuat ia percaya bahwa kesalahan di masa lalu tidak akan terulang lagi di masa depan."
"Kau hanya perlu membuat ia percaya pada hati mu." Namjoon berjalan ingin meninggalkan ruang kerja Jungkook.
"Dan tidak ada hal yang tidak pasti, bahkan kesengajaan untuk menarik perhatian Daniel Jung. Jika ia membenci mu dengan sangat bahkan tentang anak mu pun juga tak akan ia pedulikan."
"Bahwa masih mencintai mu adalah kemungkinan besarnya."
Namjoon pergi meninggalkan sebuah tanda tanya, berharap apa yang Namjoon katakan benar.
Hanya saja Jungkook kembali menjadi pengecut jika di hadapkan lagi pada kekasih pertamanya itu.
"Aku hanya harus berusaha keras untuk mendapatkan mu kembali, Kim Cheonsa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Appa!! Aku merindukan, mu!!
RastgeleApakah aku boleh memeluk mu dad? 20-11-2018