23

495 44 14
                                        

Jungkook mengendarai mobilnya dengan pikiran entah kemana mana, sementara Daniel melihat ayahnya yang sedari tadi diam saja sedikit merasa khawatir.

Berkali kali Jungkook menghembuskan nafas, maka berkali kali pula Daniel memikirkan apa yang terjadi pada ayahnya. Daniel bukan sembarang anak anak pada umumnya, perlakuan Jungkook dulu membuat iya harus bertingkah layaknya orang dewasa, ia yakin terjadi sesuatu pada ayah dan guru cantik nya itu, hanya saja Daniel terlalu takut bertanya ia berharap ayah dan guru kesayangannya itu dapat berbaikan. Daniel juga tau bahkan paham jika Cheonsa bagian dari masa lalu Jungkook. Hanya tinggal mencari cara untuk membuat mereka kembali bersatu.

Daniel teringat pembicaraan Taehyung pada nya. Dan senyuman Daniel semakin mengembang ketika Taehyung beharap jika Daniel akan menjadi keponakannya secara sah dalam hukum dan agama.

Daniel menantikan keluarga baru, daniel menantikan ibu baru. Dan itu harus Cheonsa Daniel tidak beharap yang lain. Ia hanya ingin Cheonsa menjadi ibu sambungnya dan Daniel percaya kebahagiaan Jungkook yang sebenarnya ada pada diri Cheonsa.

Daniel kembali melirik ayahnya dan tersenyum hangat.

"Appa..." panggil Daniel dan Jungkook menoleh.

"Ada apa?" tanya Jungkook sambil tersenyum.

"Berusahalah appa, bahagia appa adalah bahagia ku. Aku berharap appa kembali mengejar cinta pertama appa."

Jungkook tersentak bagaimana putra nya bisa tau tentang cinta pertamanya. Apa Taehyung?

"Uncle Tae memang memberi tau ku tentang kalian, tapi aku tau Cheonsa saem orang yg berharga untuk appa karena foto Cheonsa saem tak pernah appa buang. Mian jika aku lancang tapi itu benar nyatanya aku melihat orang yang sama dalam laci kerja appa."

Jungkook bungkam ia hanya kembali merasa bersalah mengingat masa lalu membuat ia merasakan sakit lagi, merasa mendua kan cinta nya pada mendiang sang istri. Namun jika Jungkook kembali mengingatnya, ini semua tak akan terjadi jika perhatian itu tak ia berikan secara maruk pada Seolmi dan keputusan Cheonsa untuk menghilang dari nya.

Jungkook tersenyum pahit. "Hei jagoan nikmati hari hari mu nak, masalah appa jangan kau pikirkan." Sambil mengacak sayang rambut Daniel

Daniel tertawa renyah. "Appa, bahagia ku adalah kalian menjadi pasangan dan aku mendapatkan keluarga yang lengkap. Aku tidak menduakan eomma, tapi Daniel merasa eomma pasti setuju jika appa kembali bersama Cheonsa saem."

Jungkook tertegun melirik dalam manik mata putranya. Ia berasa sedang berbicara pada teman seusianya, bukan pada bocah 8 tahun.

"Tampak nya putra appa ini sudah bisa diajak jadi teman curhat. Appa sampai takjub melihat mu."

Daniel tertawa "kejar lah cinta appa perbaiki semuanya appa, sebelum Cheonsa saem diambil laki laki lain. Karena sebenarnya saem memiliki teman lelaki."

Jungkook bungkam entah sedikit meremat kuat stir mobil. Jungkook mengurai smirk nya dan Daniel menatap ngeri ayahnya.

"Tidak nak, itu tidak akan terjadi. Pria itu hanya teman, dan Cheonsa tidak akan membiarkan laki laki itu memiliki hatinya. Karena appa tau betul sifat calon ibu mu."

🌺🌺🌺

Cheonsa melirik Taehyung sinis, dan Taehyung hanya membalas Cheonsa dengan tatapan masa bodoh.

"Kau memiliki rencana lain bukan?" Tuduh Cheonsa namun Taehyung tidak menjawab.

"Tae... Kau jangan memancing yang seharusnya tidak kau pancing. Aku tidak ingin kembali ke masa itu." Cheonsa berkata lirih bahkan ia jelas tau maksud Taehyung.

"Kau bahagia noona?" Pertanyaan singkat Taehyung membuat Cheonsa bungkam?

"Aku tau kau sedang dekat dengan pria itu? Tapi jangan kau jadikan itu pelampiasan. Sebelum semua terlambat maka berpikirlah sebelum memulai luka yang baru."

"Jujur saja aku membenci Jungkook sangat membencinya, kau tak tau betapa aku menahan diri untuk tidak menghantam kepalanya jika saja Yoongi hyung tak memberi tau ku alasannya."

"Semua ini terjadi karena salah mu. Kau terluka tapi tak becerita, kau beranggapan dengan diam kau bisa memiliki Jungkook seutuhnya, nyatanya Seolmi pandai mengambil hati Jungkook dengan menceritakan sakitnya."

"Jika sedari awal kau becerita maka kau tak akan kehilangan kedua nya. Ku mohon berhenti berlari dan hadapi semuanya. Aku tau kau sedang mencoba membuka hati untuk yang lain. Hanya saja aku memperingati mu untuk tidak melakukan kesalahan yang lain. Jangan melibatkan Willis dalam masalah mu noona, karena Willis jelas tulus dengan mu."

Setelah memberi ceramah Taehyung meninggalkan Cheonsa, gadis itu butuh waktu butuh mengobati lukanya, dan butuh kebahagiaan atas dukanya.

Semoga pembelaan Taehyung untuk Jungkook bukan hal yang sia sia.

"Benarkah bahagia ku ada pada nya?" Lirih Cheonsa.

🍑🍑🍑🍑🍑

Hello i'm back lagi dengan cerita yg makin gaje, dan menjadi penulis yg gagal wkwkwk.

Maaf yaa telat nya bukan maen pasti pada lupa dengan alurnya kan...
Maaf deh aku yang salah tolong jangan kutuk saya jadi batu yaa gais.

Insyaallah akan di usahakan dengan cerita yg lbh baik lagi, lanjutan yg lebih menegangkan.

🍑ILopeU gais🍑

Appa!! Aku merindukan mu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang