Jungkook murka, ia membuka pintu rumah nya dengan brutal membuat penghuni didalamnya terkejut. Dan Daniel merasa menciut ketika Jungkook menghampiri Daniel yang sedang belajar sendiri di ruang keluarga dengan menatapnya begitu tajam. Tatapan Jungkook jelas penuh emosi, rahang tegas itu mengeras,
'Kesalahan apa lagi yang telah ku perbuat.' -batin Daniel.
Jungkook mendekat meraih bahu Daniel mencengkramnya sedikit kuat, "apa harus kau mengatakan semua masalah yang ada dirumah ini, Jeon Daniel?!"
Bentakkan Jungkook membuat Seunha dan Nami keluar dari masing-masing kamar mereka karena mendengar suara gaduh yang di akibatkan Jungkook.
Nami mendekat karena sudah melihat Jungkook yang tengah menahan emosi, "Jung... Tenanglah, ada apa? Kenapa kau memarahinya?" Ibunya berusaha melepaskan cengkraman pada Daniel, Daniel pun menahan mati-matian tangisan dan kesakitannya pada bahunya
Jungkook semakin mengeraskan rahangnya.
"Jangan ada yang ikut campur!" bentaknya membuat sang ibu dan Seunha sedikit terlonjak kaget, dan Daniel kembali meringkuk merasakan takut.
Dimana rasa hormat mu, Jeon?
Jungkook kembali menatap Daniel penuh kebencian, Daniel tau ayahnya sangat membencinya ia hanya berharap ayahnya tak perlu menatap dan menunjukkan kebencian itu secara jelas, tapi saat ini ia jelas tak tau maksud dari sang ayah yang kini tengah memarahinya.
"Ap— appa... Daniel tak mengerti maksud appa, mianhe jika Daniel membuat appa marah." Daniel menunduk ia jelas tak berani menatap Jungkook.
Jungkook mendecih.
"Kau tak mengerti? Baiklah! Kau jelas mengenal Kim Cheonsa bukan?!"
Bahasa amarah mu tidak pantas untuk putra mu, Jeon.
Nami dan Seunha saling melirik, merasa tau kemana arah emosi Jungkook.
Daniel semakin di buat pusing. Dan Jungkook menggeram.
"Sekali lagi kau berbicara padanya, aku akan melenyapkan guru mu itu."
Daniel merasa jantungnya berdetak cepat, ia tak menyangka jika ayahnya akan bisa berbuat nekat nantinya, ooh.. Tentu saja ucapan sang ayah bagai mimpi yang akan menjadi kenyataan untuk anak seusianya.
Perkataan Jungkook jelas membuat gambaran sesuatu seperti jika mahkluk halus akan keluar dari kolong tempat tidur, atau yang merangkak di dinding, dan yang keluar melalui layar tv.
Dan omongan Jungkook adalah sebuah nyata yang ada dalam pikiran seorang bocah sepertic Daniel.
Daniel jelas tak ingin sesuatu yang buruk menimpa malaikatnya, namun Daniel tidak bisa menolak perintah ayahnya.
Daniel semakin menunduk ia menahan air matanya, dan Jungkook mendengus, "Jauhi guru mu itu jika kau tak ingin ia terluka!" dan setelah itu ia meninggalkan Daniel dalam wajah yang syok.
Daniel membolakan matanya tak percaya dengan permintaan sekaligus ancaman Jungkook.
Nami dan Seunha barulah menghampiri Daniel, Daniel menatap nanar kedua neneknya.
"Aku tak bisa menggapai rasa hangat dari ibu ku, dan ketika Cheonsa saem menyentuh pundak ku untuk pertama kalinya, ada rasa yang aneh di dalam sini," Daniel menunjuk hatinya dengan air mata yang masih saja mengalir.
"Seperti terasa ngilu, dan juga aku selalu ingin memeluknya, lalu aku merasa mendapatkan perhatian darinya, hingga ku merasa 'apakah seperti ini rasanya memiliki ibu.' "
Seunha mengatup mulutnya, ia tak kuat melihat kesedihan cucu sulungnya ini, Nami tak bisa berkata apa-apa karena ini jelas begitu sakit. Andai saja kedua suami mereka masih ada, mungkin Jungkook tak akan berlaku sekasar ini terhadap Daniel.
Daniel mengusap air matanya berkali-kali.
"Appa datang, kembali berbicara pada ku, dan masih sama dengan makiannya juga teriakannya, dan meminta ku untuk menjauh dari malaikat ku, kaki ini terasa lemas sekali Halmeoni," Daniel memukul-mukul lututnya, dan Nami segera memeluk cucu sematawayangnya itu.
"Uljjima... Kau akan baik-baik saja, berhentilah menangis putra ku. Kau anak yang kuat." Nami memeluk erat dan mengusap punggung Daniel penuh kasih sayang.
Dimana letak hati mu, Jeon Jungkook?!
Dan kembali Jungkook mendengar semua ucapan panjang itu, Jungkook pun merasa luka yang sama itu semakin terasah untuk mengoyaknya semakin dalam.
Nafas nya kian memburu seolah ada belati yang menusuk dalam jantungnya. Jungkook memejam matanya mencoba menahan sakit yang ia tau apa sebabnya.
Setetes cairan bening mengalir di mata tajam pria itu.
🍑🍑🍑🍑
