20

2K 198 40
                                    

Jungkook sedikit ngeri membayangkan apa yang Daniel katakan tadi. Sesampainya mengantar Daniel pulang hingga menuju kantor Jungkook tetap terdiam dengan bayangannya sendiri.

Jangankan untuk berbicara dengan Cheonsa, membayangkan untuk memilikinya saja Jungkook sudah merasa ngilu. Tamparan dari Cheonsa saja sudah membuatnya trauma dan kemungkinan besar untuk Cheonsa menyantet online Jungkook pun akan segera terwujud.

Itu cukup mustahil, meskipun itu juga salah satu harapan terbesar Jungkook.

Tapi Jungkook selalu berpikir apakah pantas ia meminta kembali Cheonsa, bahkan Jungkook tak tau Cheonsa sudah memiliki kekasih apa belum. Sampai disini saja sudah membuat perut Jungkook perih.

Terkadang ia harus kembali ke masa lalu, dimana ia pernah memiliki namun dengan gampangnya membuang. Dan sekarang Jungkook tau tak akan mudah kembali mengambil. Belum lagi ia harus berhadapan dengan Kim Taehyung.

Pria itu bahkan sudah memberi ancang ancang untuk menghabisinya jika ia kembali menyakiti Cheonsa. Dan Jungkook jelas mengerti apa maksud dari Kim Taehyung.

Namun bagaimana dengan putra nya. Jungkook melihat harapan besar dari sinar mata sang putra, namun semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Dan Jungkook hanya bisa mengakui sendiri, tentang kedatang Cheonsa, pertemuan mereka, bahkan tentang perasaannya sendiri. Semua sedari awal Jungkook memilih untuk mengabaikan lebih tepat nya menepis rasa yang menurutnya berantakan itu. Namun semakin hari semakin ia membayangkan Cheonsa maka Jungkook merasakan kembali detak jantung yang sudah lama tak ia rasakan.

Bukan hanya Daniel yang merasakan perubahan Jungkook seluruh keluarga bahkan kedua ibunya juga merasakan hal yang sama.

Lebih banyak tersenyum meskipun sedikit samar.

Jungkook mengusak rambutnya sedikit kacau.

'Sial, begini saja sudah terasa sulit. Apa lagi jika mendekatinya.'

Jungkook mengalihkan pandangannya pada figura mendiang istri di meja kerjanya. Mengambil bingkai foto itu mengusapnya dengan lembut.

"Seolmi... Kau bisa dengar aku?" Jungkook menatap sendu foto sang istri.

"Apa aku terlihat berengsek?"

"Sebelum kau pergi, kau meminta pada ku untuk menyayangi putra kita, dan aku menolak, hingga ia semakin tumbuh tinggi, dan hanya kedatangan Cheonsa beberapa minggu lalu, semuanya berubah dengan cepat."

"Apa aku salah? Apa aku salah kembali merasakannya?"

Jungkook menahan air mata nya, ia hanya sedang merasa bersalah pada Seolmi jika Jungkook harus jatuh cinta lagi.

"Aku hanya takut jika yang akan aku mulai kembali salah. Aku hanya takut jika aku akan kembali kehilangan."

Jungkook terisak meredam tangisannya. Ia rapuh, bahkan ia masih merasa hancur.

"Sebelumnya aku yang mengatakan padanya ini tidak akan pernah menjadi awal yang baik, dan tidak akan pernah menjadi cerita yang bagus. Tapi asal kau tau sayang, aku hanya ingin ia pergi jauh dan tidak merasakan lagi sakit yang pernah aku buat."

"Namun semakin kesini aku kembali merasa takut. Sekarang aku yang takut kehilangannya. Bagaimana ini? Apa aku sudah menghianati mu, sayang?"

"Jika seperti itu masalahnya maka kau hanya harus berpikir lebih keras. Kedatangan Cheonsa disini bukan untuk menggantikan posisi Seolmi, tetapi membuat awal cerita baru di hidup kalian."

Jungkook tersentak, ia tak sadar jika sedari tadi ada yang mendengar keluh kesahnya, Jungkook berusaha menyembunyikan air matanya.

"Jangan di hapus, bahkan aku sudah melihat air mata mu."

"Bisa tidak kau mengetuk pintu dulu, hyung."

"Sudah ku lakukan, dan kau mengabaikan. Jadi langsung saja aku masuk."

"Cih. Ada apa kesini mendadak."

"Dengar Jung, beberapa hari ini kau menolak bertemu dengan Kim Taehyung, dan hanya menyuruh asisten mu yang menangani langsung."

"Lalu?"

"Taehyung tidak menyukai hal itu, dan sekarang ia berada di kafeteria kantor mu, maka temui lah. Dan ini bukan masalah pribadi."

Jungkook membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang di lakukan kakak ipar nya yang satu ini.

"Yak... Kau Yoongi hyung"


—————————

Setelah pertemuan singkat antara Kim Taehyung dan Jeon Jungkook itu, akhirnya kerja sama mereka berhasil, dan Jungkook masih sedikit kesal dengan tingkah keduanya. Tidak harus kan ia yang bertemu langsung dengan Taehyung, dan Kim Taehyung itu ingin kerja sama ini berhasil asalkan Jungkook yang menemuinya langsung.

Jungkook menghela nafas lelah, ia mengendarai mobil cukup santai, seharian hanya berpikir tentang Cheonsa cukup membuatnya lelah. Dan Jungkook menoleh keluar jendela, meminggirkan kendaraanya dan melihat gerak gerik seseorang yang sedang menunggu bus selanjutnya di halte.

"Cheonsa." gumam Jungkook yang memperhatikan gurat risau dari Cheonsa. Jungkook menoleh kesebelah Cheonsa disana ada 3 orang yang menatap tak senonoh pada Cheonsa, Jungkook meremat kemudinya dan segera keluar menghampiri gadis itu.

Cheonsa bahkan masih belum sadar jika Jungkook mendekatinya.

"Sayang... Maafkan aku terlambat, tiba-tiba saja ada rapat mendadak dengan adik mu."

Cheonsa menoleh kaget melihat Jungkook. Dan apa katanya? Sayang?

'Oh... Dengan siapa lelaki ini bicara tentang si sayang nya.'

Cheonsa melihat ke kiri ke kanan, berharap Jungkook bicara dengan orang lain, dan hebat nya 3 lelaki itu pergi begitu saja saat Jungkook menyuarakan kata sayang pada Cheonsa

Jungkook yang melihat gerak gerik Cheonsa justru memutar bola matanya malas.

Antara bodoh dan polos tidak begitu jauh. —Jungkook.

"Aku bicara pada mu, Cheon. Sekarang kita pulang." tanpa aba-aba Jungkook menarik lengan Cheonsa dan memaksa masuk kedalam mobil milik Jungkook.

Cheonsa terdiam sedikit gugup, hingga Jungkook menyusul duduk disebelahnya.

Cheonsa hanya masih bingung dengan ucapan absurd Jungkook, dan Jungkook yang tiba-tiba berada di dekatnya.

"Kau membuntuti ku?" tanya Cheonsa dan Jungkook masih diam.

"Kau memata-matai ku?"

"Siapa yang kau panggil sayang, eoh?"

Oh.. Lihat lah pipi Jungkook mulai memerah akibat Cheonsa yang mengingatkan kejadian barusan.

Jungkook menoleh menatap tajam Cheonsa

"Dengar nona, aku berusaha menolong mu dari pria gatal yang ingin menggoda mu."

Cheonsa mendelik menatap geli pada Jungkook. "Dasar kebanyakan gaya."

Lalu Cheonsa menoleh kearah jendela, melihat bangunan bangunan yang ia lewati.

"Lain kali jangan seperti itu, mengatakan sayang sesuka mu meskipun alasan untuk melindungi ku." Cheonsa yang berucap menatap jauh keluar, dan Jungkook yang langsung melirik Cheonsa menunggu kelanjutan apa yang ingin Cheonsa katakan.

"Hati ku hanya tidak senang mendengarnya. Karena dulu kau bahkan tidak begitu peduli ketika aku di ganggu senior kita di kampus."























🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑

Appa!! Aku merindukan, mu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang