17

2.5K 242 15
                                    

Cheonsa memandang manusia tanpa cela ini menahan gugup, sedangkan yang di tatap kembali menghela nafas berat. Laki-laki itu sedikit bingung menghadapi sikap tidak jelas gadis yang menjadi guru favorit anaknya ini, pasalnya sudah 15 menit waktu berlalu bahkan Cheonsa sama sekali tidak memulai obrolannya sedikit pun, dan Jungkook juga sedikit merasa betah berdiaman seperti ini.

"Ayolah Kim, apa kau tak merasa bosan dengan suasana seperti ini?"

Cheonsa melirik Jungkook sedikit tajam. Dan Jungkook memutar bola matanya malas.

"Kau sendiri yang meminta untuk berjumpa di cafeteria kantor ku, dan kau juga tak memulai pembahasan yang ingin kau ketahui."

"Dan— yah, aku cukup terkejut mengetahui Kim Taehyung adik mu, pantas saja tempo hari ia menatap ku tak suka, karena singa betina ini adalah kakaknya." Cheonsa mendelik kesal, dan Jungkook berusaha menahan tawa nya.

"Baiklah jika kau ingin tau kabar Daniel, kabar nya jelas baik. Aku tidak menyiksa nya, bahkan ia tidur dalam dekapan ku. Maka buang semua pikiran buruk mu tentang ku."

"Lalu bagaimana bisa ia demam?"

'Siapa orang tua nya disini?'

"Selama beberapa hari ini aku membiarkannya memakan ice cream, Cheonsa."

Cheonsa menatap Jungkook nyalang.

'Kenapa gadis ini yang marah?' Jungkook tersenyum tipis melihat tingkah mantan kekasih nya yang ternyata begitu peduli pada Daniel.

Jungkook akui, karena Cheonsa yang membuat ia semakin sadar bahwa Daniel berhak mendapatkan kasihnya, Jungkook juga menganggap pertemuannya kembali dengan Cheonsa ia bisa memberikan apa yang selama ini Daniel butuhkan.

Dan Jungkook juga mengakuinya, hati itu masih begetar ketika melihat iris Cheonsa.

'Kembali jatuh cinta kah?'

Ingatkan Jungkook bahwa mereka berpisah karena keegoisan pada hatinya.

Jungkook tersenyum lirih mengingat kembali sikapnya yang memaksa membuat Cheonsa pergi darinya.

"Ada apa dengan mu Jung?" Tanya Cheonsa menatap Jungkook yang terlihat murung. Jungkook menatap Cheonsa dalam hingga membuat gadis itu sedikit gelisah.

"Aku berharap perhatian mu pada Daniel hanya sebatas guru dan murid, tidak lebih."

'Deg'

Gadis itu tau kemana arah pembicaraan ini, namun entah kenapa ada bagian di hatinya yang merasa sakit ketika Jungkook mengatakan hal itu. Cheonsa mencoba tersenyum untuk menantang Jungkook.

"Tenang saja, tidak akan ada hati yang akan kembali mengingat masa lalu, aku kesini menemui mu hanya karena Daniel."

"Jangan berpikiran berlebihan Jung."

Jungkook hanya menatap diam pada Cheonsa. Sementara Cheonsa bersiap untuk pergi.

"Aku tak akan menjadi bodoh hanya untuk kembali merajut luka."

"Aku permisi Jeon Jungkook."

Cheonsa pergi meninggalkan Jungkook, lebih baik gadis itu segera pergi dari hadapan Jungkook ia hanya tak ingin menangisi pria itu lagi. Cukup sudah ia memperbaiki hatinya yang sudah lama rusak karena pria itu.

Sementara Jungkook mengusap wajahnya kasar, sedari tadi ia dan Cheonsa menjadi perhatian oleh para karyawan namun Jungkook abai akan hal itu. Ia merasa telah kembali menyakiti Cheonsa namun ia harus memberi ketegasan pada Cheonsa. Membuat Cheonsa harus kembali ingat bahwa kesakitan nya selama ini karena Jungkook.

"Aku takut kembali salah, maafkan aku Cheonsa."

"Mungkin aku telah berhasil memperbaiki hati Daniel, namun akan selamanya tidak bisa memperbaiki hati mu."





🌺🌺🌺🌺

Happy eid mubarak gais
Mohon maaf lahir n batin
Maaf atas keterlambatannya

Appa!! Aku merindukan, mu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang