15

3.3K 253 13
                                        

Daniel jelas sekali merasa duduknya gelisah, dan Jungkook yang menyetir berkali-kali melirik Daniel yang terlihat merasa tak nyaman dengan sekitarnya.

Jungkook menangkap sesuatu dari mimik wajah putra tunggalnya itu, sebuah kecemasan, ketakutan, panik menjadi satu, dan itu semua penyebabnya adalah dirinya sendiri, Jungkook dengan sadar mengakui kesalahannya, mengakui kebodohannya, hanya karena ego nya yang mengambil alih hatinya.

Jungkook menarik nafas sedikit memejamkan matanya, dan pria itu akhirnya memulai untuk bersuara.

"Apa kau lapar? Ingin makan sesuatu?" Tawar Jungkook membuat Daniel menatap Jungkook lucu, dan Jungkook melirik sekilas putranya dan mengulum senyum tanpa Daniel sadari.

"Appa.... Mengajak ku makan?" Tanya Daniel sambil menunjuk dirinya sendiri.

Jungkook mengerutkan alisnya menatap Daniel.

"Hm... Apa ada Jeon Daniel yang lain di dalam mobil ini?" Tanya Jungkook membuat Daniel menggelengkan kepalanya pelan.

"Jadi ingin makan apa?" Tanya Jungkook lagi, dan Daniel tersenyum lebar, "apa saja? Jika bersama appa aku ingin memakan apa saja."

Jungkook terhenyak melihat senyuman Daniel, dan pria besar itu menoleh kesamping, menyembunyikan air matanya yang akan tumpah.

-----

Jungkook tiba di restoran bintang lima, Daniel tak merasa terkejut di ajak tempat-tempat seperti ini, karena kedua Halmeoni Daniel suka sekali membawa Daniel ketempat-tempat mewah, dan Jungkook tak ingin mengambil resiko untuk putra nya jika memakan sembarangan. Ooh... Mari kembali kita ingat, meskipun seorang Jeon Jungkook dingin terhadap putranya, Jungkook akan selalu memperhatikan asupan nutrusi untuk Daniel.

Makanan sudah tersaji di hadapan mereka, beberapa orang yang mengenal tentang Jeon Jungkook berkali-kali melirik mencoba memastikan keberadaan Jeon Daniel, banyak yang tak tau seperti apa rupa dari putranya itu, meskipun mereka juga sudah tau bahwa Jungkook sudah menikah dan memiliki seorang anak, dan kali ini terjawab sudah rasa penasaran mereka pada pria kecil duplicate dari Jeon Jungkook. Daniel menyadari bahwa ia sedang menjadi pusat perhatian, merasa risih dan seketika ia merasa ciut dengan kehadiran beberapa orang asing yang terang-terangan menatapnya.

Jungkook menyadari lagi raut wajah tak tenang putranya.

"Wae? Kau tak suka dengan makanannya?" Tanya Jungkook dan Daniel menggeleng cepat.

"Ani... Hanya merasa tidak nyaman saja appa, mianhe." Ujarnya sedikit pelan dan Jungkook tau kemana arah keluhan Daniel, Jungkook melirik sekitarnya yang masih menatap Daniel dengan tatapan penasaran, kagum, dari beberapa orang yang memang sudah mengenal Jungkook tapi enggan untuk menghampiri Jungkook.

Jungkook menatap rekan rekan bisnisnya sambil tersenyum tipis dan mengangguk. Jungkook tau hal seperti ini yang membuat Daniel merasa tak nyaman, karena ini adalah hari dimana pertama kalinya Daniel dan Jungkook saling berinteraksi secara wajar. Bukan Jungkook yang biasanya enggan untuk menatap Daniel, bukan pula Jungkook yang akan membentak Daniel.

Jungkook menggenggam tangan mungil itu dengan hati-hati, bahkan Daniel tersentak ketika Jungkook menggenggam lembut tangannya, percayalah mata pria kecil itu sudah mulai berkaca-kaca.

"Makanlah... Mereka menatap mu dengan penuh kekaguman, jangan merasa tidak nyaman. Makan dengan lahap seperti biasa kau makan saat di rumah."

Ucapan Jungkook membuat Daniel tak bisa menahan air matanya, "appa memperhatikan ku?" Pertanyaan lugu itu membuat Jungkook tersenyum kecut dan segera menghapus lembut sungai kecil itu.

Jungkook akan selalu merasa perih ketika melihat Daniel menangis, ketika melihat Daniel hancur karenanya. Dan saat ini dimana jantungnya merasa kacau dan berdetak tak karuan, ketika ia mendengar putranya terjatuh dari tangga sekolah, kalut dan takut menjadi satu dalam benaknya disaat itu juga Jungkook merubah dunianya.

Jeon Daniel, lahir dari rahim wanitanya Min Seolmi dan putra dari Jeon Jungkook yang akan menjaga dan menerima kembali hadir sang buah hati yang selama ini enggan untuk ia akui. Dan Cheonsa adalah si pengantar rasa bersalahnya.


'Terimakasih kasih untuk mu, gadis masa lalu ku.'


Jungkook melirik lagi dahi yang sudah di lilit perban itu, "apa ini masih sakit?" Tanya Jungkook lembut dan raut kekhawatiran itu semakin membuat Daniel tak bisa menahan sedihnya.

"Jangan menangis, kau membuat ku semakin di lirik sinis," canda Jungkook dan Daniel menghapus cepat air matanya.

"Ani... Appa tidak sedang memarahi kok." Daniel berucap lucu dan Jungkook mengacak surai coklat Daniel gemas.

Jungkook memperhatikan Daniel lekat, rambut yang ia miliki warna nya seperti milik mendiang istrinya, coklat dan bergelombang, alis nya juga cantik seperti milik Seolmi, hidung, mata, dan bibir mirip sekali dengan Jungkook, hanya saja kulit Daniel lebih putih dari pada Jungkook dan Seolmi.

Jungkook tersenyum menyentuh lengan putih kecil yang rapuh itu. "Dari semua yang kau miliki adalah milik ku dan ibu mu, lalu bagaimana bisa warna kulit mu bisa seputih Cheonsa."

Jungkook berucap tanpa sadar.

"Eh..." Bingung Daniel, dan Jungkook termenung dengan ucapannya sendiri.

"Sudahlah, cepat makan. Halmeoni mu akan membunuh appa jika kita terlambat pulang, Jeon Daniel."

Daniel tersenyum dan segera menghabiskan makanannya dengan lahap, Jungkook merasa gemas dengan tingkah lucu Daniel. Dan setelah habis Jungkook memanggil pelayan untuk segera membayar tagihannya.

"Appa... Aku sudah kenyang kajja kita pulang." Jungkook tersenyum dan beberapa pasang mata begitu kagum dengan sifat Jungkook, tak pernah selama ini mereka melihat senyuman dari seorang CEO tampan Jeon Jungkook itu dan jika itu adalah sebuah senyuman itu hanya keterpaksaan karena Jungkook tak pernah memberikan senyuman tulus, namun kali ini jelas berbeda dengan ketika ia bersama dengan anaknya.

Heii.... Bukan hanya kalian saja yang merasa haru dengan senyuman tulus Jungkook bahkan Daniel pun merasakan sebuah keajaiban itu nyata. Daniel merasa bersyukur dengan sangat. Karena Jungkook mau menerima hadir dirinya.

Dan senyuman tulus dari Jungkook tak akan pernah ia lupakan.

"Kajja..." Jungkook kembali menggenggam tangan kecil Daniel dan Daniel kembali tersenyum cerah.

"Appa...." Panggil Daniel ketika mereka telah keluar dari restoran itu, dan Jungkook menoleh pada Daniel.

"Hm..."































"Apa boleh malam ini aku tidur bersama mu?"


🍑🍑🍑🍑

Appa!! Aku merindukan mu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang