Aisyah memainkan kedua kakinya di atas rumah pohon yang dekat dengan rumahnya. Aisyah tengah menunggu seseorang.
Oh
Aisyah melirik jam tangan pink yang melingkar di tangannya. Sudah hampir setengah jam dia menunggu. Namun yang ditunggu belum juga datang.Tak lama kemudian Aisyah melihat sebuah mobil berhenti di bawah rumah pohon itu. Aisyah tahu siapa yang datang.
Aisyah pun turun dari rumah pohon.
"Maaf ya lama."
"Ck, banget. Lihat nih, aku sampai keringatan." Kesal Aisyah.
"Iya maaf aku tadi..."
"Macet? Alasan kamu dari dulu itu-itu aja."
Ari menghembuskan nafasnya kasar. Dia bingung harus bagaimana?
"Sekarang kamu mau kemana?"
"Aku kan udah bilang, aku mau jalan-jalan. Kok kamu lupa?"
"Maksud aku kamu mau jalan-jalan kemana? Mall atau taman?" Ari masih bersabar.
"Kemana ya? Terserah kamu deh." Kata Aisyah dan diangguki Ari.
"Kita ke taman aja kalau gitu. Kan deket." Kata Ari.
"Eh, kok ke taman sih?" Keluh Aisyah.
"Tadi katanya terserah aku. Kan enak di taman."
"Tapi sekarang itu udah siang, ri. Aku udah kepanasan banget ini. Kita ke mall aja, enak kan dingin." Tutur Aisyah membuat Ari jengah.
Tanpa banyak protes Ari langsung membawa Aisyah masuk ke dalam mobilnya.
Saat masuk Aisyah tak sengaja melihat ada fotonya dan Ari digantung. Ternyata Ari melakukan apa yang kemarin dia suruh.
"Tuh kan aku bilang juga apa, kalo foto kita digantung di sini mobil kamu jadi bagus." Kata Aisyah membuat Ari terkekeh.
"Iya."
"Iya aja?"
"Nah terus?" Tanya Ari yang mulai melajukan mobilnya dalam kecepatan normal.
"Kamu nggak mau bilang kalo di foto ini aku kelihatan cantik?"
"Iya, kamu cantik." Kata Ari.
"Kayaknya enggak ikhlas banget waktu bilang aku cantik." Sindir Aisyah.
Tuhan sabarkan Ari...
"Aku ikhlas, Syah."
"Iya iya percaya."
Aisyah mulai melirik Ari yang dari tadi fokus menyetir. Aisyah mengerucutkan bibirnya. Ari sadar akan itu.
"Kenapa lagi?" Tanya Ari lembut.
"Ajak ngobrol kek, aku dari tadi dikacangin terus." Ketus Aisyah dan mengalihkan pandangannya ke jendela mobil.
Tangan Ari terulur ke rambut Aisyah dan mengusapnya pelan.
"Aku kan lagi fokus nyetir mobil."
"Tapi ngobrol sama aku kan nggak bikin kamu nggak fokus."
"Iya maaf." Kata Ari mengelus pipi Aisyah pelan.
Sepanjang perjalanan Aisyah selalu punya topik untuk pembicaraan nya dengan Ari. Sedangkan Ari hanya bisa menyahuti sebisanya.
"Udah sampek. Ayo turun!" Ajak Ari.
"Kamu nggak mau bukain pintu mobil buat aku?"
Ari pun turun dan langsung membukakan pintu mobil untuk Aisyah. Aisyah tersenyum senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Girlfriend
Teen FictionCerita tentang seorang gadis yang selalu posessive pada kekasihnya. Semua keinginan nya harus di turuti. "Ari! Kok banyak pesan dari cewek sih!" "Itu kan cuma chat biasa..." "Tapi dia cewek ri..." "Tapi..." "Gak mau tahu, nanti aku blokir kontakny...