Part 2

5.5K 155 4
                                        

"Aisyah!"

Mata Ari menatap tajam Aisyah yang ada di hadapannya.

Aisyah meremas ujung bajunya sambil menunduk.

"Kamu nggak malu?'

Aisyah masih belum menjawab.

"Aku dari tadi itu sabar banget nurutin kamu. Tapi aku juga capek." Ari mencoba menahan emosi nya yang keluar.

"T..tapi kan aku laper." Kata Aisyah yang masih menunduk.

Ari menatap gadis itu. Gadis itu mungkin terkejut sekaligus takut.

"Aku kan udah bilang, aku makan bentar dulu. Bisa kan nungguin?"

"Aku laper nya sekarang." Kekeh Aisyah membuat Ari juga semakin kesal.

"Terserah kamu! Makan aja sendiri." Kata Ari dingin.

Aisyah sebenarnya ingin makan sekarang. Tapi dia takut jika mencari makan sendirian. Bagaimana jika nanti Aisyah tersesat.

"Ari aku mau makan."

"Makan aja sana. Cari sendiri."

"Aku nggak tahu jalannya ke arah mana. Nanti kalo aku nyasar gimana?" Tanya Aisyah.

"Yah mana aku tahu. Kalo kamu mau aku anterin, tunggu aku selesai makan ini."

Aisyah menghela nafas pelan. Ari sengaja membuat nya menunjukkan.

"Iya aku tunggu." Lirih Aisyah.

Ari memang sengaja membuat Aisyah seperti itu. Ari ingin merubah sikap kekanakan Aisyah.

Aisyah menatap Ari yang sedang santai menikmati makanan Jepang yang Aisyah juga tidak tahu apa namanya.

"Ari kok kamu makannya pelan banget."

Ari tak menjawab nya. Ari masih tetap makan.

Sedangkan Aisyah merasa perut nya seperti melilit. Aisyah mencoba menahannya.

Tangan kanannya memegangi perutnya. Bibir bawahnya ia gigit untuk menghilangkan rasa sakitnya.
Keringat dingin mulai menetes dari dahinya.

"A..ari"

"Hm." Masih sibuk makan tanpa melihat kondisi Aisyah sekarang.

"P..perutku sa..."

"Apalagi sih, Syah."

"A..aku nggak kuat hiks.."

Ari mendengar isakan kecil Aisyah dan matanya langsung membulat.

"Kamu kenapa?" Ari mulai panik.

"Hiks..hiks.. sakit perut ku.."

"Kita ke rumah sakit sekarang."

Setelah menaruh uang di meja, tanpa menunggu lama Ari langsung menggendong Aisyah.
Aisyah mengalungkan tangannya di leher Ari.

"Ari..hiks..hiks.." Isak Aisyah membuat Ari semakin panik.

"Tahan bentar."

"Tapi sakit...hiks..hiks."

Ari memasukkan Aisyah ke dalam mobil dan menjalankannya.

Aisyah memegang perutnya kuat-kuat. Ari mencoba mengalihkan rasa sakit Aisyah. Tangannya mulai mengelus perut Aisyah.

"Sebentar lagi sampai kok."

"Sakit..hiks..hiks.."

Setelah sampai Ari langsung menggendong Aisyah menuju ruang pemeriksaan. Aisyah masih tetap menangis kesakitan.

My Childish GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang