Part 13

3.8K 129 13
                                    

"Aisyah!"

Aisyah sebenarnya mendengar panggilan itu. Namun Aisyah masih tetap pada posisinya. Aisyah malah semakin menangis terisak. Ari merasa sakit melihat Aisyah menangis seperti itu.

Ari masih mendekati Aisyah. Aisyah tak menghiraukan panggilan dari Ari. Dia tak perduli lagi.

"Hiks..hiks.. mama papa..."

"Aisyah, maaf." Kata Ari menyesal.

Aisyah tak perduli ucapan maaf dari Ari. Aisyah hanya ingin menangis dan menangis. Aisyah rindu kedua orangtuanya ketika hujan.

"A..aku takut..hiks..mama.." Isak nya.

Ari semakin khawatir. Dia langsung melepas jaket yang dia pakai dan memakaikan nya ke tubuh Aisyah yang kedinginan.

Aisyah tak menolak, dia hanya diam. Rasa sakit di kepalanya semakin terasa.

"Mama... S.. sakit.."

"Aisyah rindu mama papa... Hiks..hiks.."

Tubuhnya merosot ke bawah. Untung saja Ari menahannya. Ari bisa merasakan tubuh Aisyah yang begitu dingin.

Tanpa banyak bicara Ari langsung membawa Aisyah masuk ke mobil. Aisyah masih diam. Aisyah sibuk dengan rasa sakit kepalanya.

Ari membawa Aisyah langsung pulang ke rumah nya. Ari menyesal atas perbuatannya itu.

Lama-kelamaan kesadaran Aisyah menipis hingga akhirnya Aisyah pingsan. Ari semakin cemas.

Sesampainya di rumah, Ari langsung menggendong Aisyah masuk ke kamarnya. Untung saja kedua orang tua Ari masih di luar kota. Hanya ada Ari dan beberapa pekerja di rumah.

Ari membaringkan tubuh Aisyah di ranjangnya. Dia langsung keluar memanggil salah satu pembantu nya untuk membantu menggantikan seragam Aisyah yang basah. Ari takut Aisyah akan masuk angin.

Setelah selesai, Ari langsung masuk ke kamarnya kembali. Ari melihat Aisyah yang terbaring lemas di ranjangnya.

Ari menghampiri nya dan duduk di samping Aisyah yang tertidur.

"D..dingin.. mama, papa.. Aisyah kedinginan..." Aisyah masih mengeluh kedinginan. Matanya masih terpejam.

Ari langsung berjalan menuju lemari nya dan mengambil beberapa selimut tebal yang dia miliki. Lalu memakaikannya ke Aisyah.

Setelah tak mendengar keluhan Aisyah lagi, Ari sedikit lega. Namun kelegaan itu tak lama. Ari tak sengaja merasakan dahi Aisyah yang terasa cukup panas baginya. Aisyah pasti demam.

Ari langsung berlari keluar kamar dan menyuruh pembantunya memanggil dokter pribadi keluarga.

Sambil menunggu dokter datang, Ari duduk kembali di samping Aisyah.

"Bodoh Lo ri!" Ucap nya untuk dia sendiri.

Tak lama setelah itu dokter pun datang dan memeriksa kondisi Aisyah.

"Gimana dok?" Tanya Ari khawatir.

"Dia demam cukup tinggi. Magh nya juga kambuh." Jelas dokter.

"Tapi bisa sembuh kan dok?"

"Tentu bisa. Tapi dia harus istirahat beberapa hari penuh. Tubuhnya lemah. Saya juga sudah meletakkan beberapa obat di nakas."

"Terima kasih, dok."

Dokter pun pergi meninggalkan Ari di kamar bersama Aisyah. Ari merutuki dirinya kembali.

***

Pagi sudah menjelang, Ari bangun dari tidurnya. Ari masih melihat Aisyah memejamkan matanya. Ari bisa merasakan suhu panas saat dia tidur di sebelah Aisyah.

My Childish GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang