Part 11

3.8K 113 6
                                    

Di sepanjang perjalanan, Aisyah hanya diam menatap pemandangan luar. Ari sesekali melirik Aisyah.

"Kamu kenapa?" Tanya Ari mulai bingung dengan sikap Aisyah.

"Aku nggak apa-apa."

"Jangan bohong."

"Aku capek mau tidur."

"Tapi kamu belum makan. Sebentar lagi juga udah waktunya makan malam." Tutur Ari.

"Aku udah nggak laper." Balas Aisyah.

"Kita mampir ke restaurant dulu habis itu kita pulang." Kata Ari tak ingin dibantah.

"Terserah kamu."

Sesampainya di restaurant, mereka berdua langsung masuk dan memilih duduk di meja pojok.

"Mau pesan apa?" Tanya seorang pelayan.

"Saya mau pesan seafood Risotto sama lemon tea." Kata Ari.

"Kalau nona mau pesan apa?"

Aisyah menatap Ari yang juga menatapnya dengan tatapan tajam. Aisyah tau jika Ari menyuruhnya makan.

"Aku mau nasi goreng seafood, tiramisu cake, udang crispy, ice cream cokelat jumbo sama jus jeruk." Kata Aisyah.

Setelah menulis pesanan pelayan pun pergi.

"Nggak papa kan aku persen banyak? Aku lagi badmood soalnya." Kata Aisyah.

"Nggak papa kok. Kalau kamu mau bungkus buat di rumah juga nggak apa-apa." Kata Ari santai.

"Aku mau belanja cemilan aja di supermarket deket rumah."

"Oke."

Tak lama kemudian pesanan mereka datang. Mereka makan dalam diam. Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu.

Setelah selesai makan Ari langsung mengantarkan Aisyah ke supermarket sesuai keinginan Aisyah sendiri.

Ari tidak kaget jika Aisyah belanja makanan ringan yang sangat banyak. Memang seperti itu lah Aisyah jika sedang badmood.

Aisyah mengambil beberapa makanan ringan dengan aneka rasa. Tak hanya itu, Aisyah juga mengambil beberapa batang cokelat yang paling mahal.

"Aku beli cokelat banyak nggak papa kan?" Tanya Aisyah.

"Nggak apa-apa kok."

"Aku juga mau beli beberapa bahan makanan buat di kulkas nggak papa kan?"

"Iya, nggak apa-apa."

"Makasih ya ri." Kata Aisyah dan langsung memeluk Ari. Ari hanya tersenyum kecil.

"Kok cuma peluk?" Goda Ari.

"Terus mau apa?" Aisyah masih tak paham juga.

Ari menunjuk pipi kanannya.

"Kamu mau aku tampar?" Aisyah masih tak mengerti.

"Kamu nggak ngerti?" Aisyah hanya menggeleng.

"Ck, masa' nggak ngerti?"

"Beneran. Kamu mau aku tampar di pipi? Emang kamu mau? Kan nanti pipi kamu bisa sakit." Kata Aisyah polos membuat Ari gemas ingin mencubit pipi nya.

"Nggak jadi deh." Kata Ari menyelonong pergi membawa troli yang sudah penuh.

"Eh Ari tunggu!" Aisyah pun menghampirinya.

"Ari kamu marah?"

"Enggak."

"Tapi kok diem aja."

My Childish GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang