Part 8

4K 130 5
                                    

Hari ini adalah hari pertandingan basket Ari. Aisyah kini sudah berada di tribun untuk menonton. Tak lupa Aisyah juga membawa air minum untuk Ari.

Suara penggemar Ari berteriak memberi semangat. Aisyah merasa kesal. Dia sebenarnya ingin berteriak juga namun suaranya kalah keras dengan penggemar Ari.

Padahal Aisyah ingin Ari tau jika dia sedang menonton pertandingan basket Ari.

Setelah peluit tanda pertandingan selesai, semua pemain berhenti. Pemenangnya adalah tim dari Ari.

Beberapa murid perempuan ikut turun ke lapangan. Mereka membawa air minum, handuk dan makanan untuk Ari.

Aisyah yang melihat nya merasa kesal. Aisyah melihat Ari menerima salah satu minuman dari gerombolan murid perempuan itu. Mungkin pemilik minuman itu kini merasa senang.

Saat meminum air tersebut, tak sengaja Ari melihat seorang gadis yang sangat ia kenal. Aisyah, pacarnya.

Ari berjalan menghampiri Aisyah yang duduk di tribun. Ari melihat wajah Aisyah yang sedang menahan emosi nya.

Setelah mendarat kan pantatnya di samping Aisyah, Ari mengusap rambut Aisyah pelan. Namun Aisyah menepis tangan Ari.

"Kenapa?" Tanya Ari.

Aisyah masih diam dan mencoba memberi jarak pada Ari.

"Sini deketan." Kata Ari meraih lengan Aisyah namun Aisyah menepis nya.

"Kenapa sih?"

Aisyah kini mengalihkan pandangannya ke arah lain. Matanya mulai memanas entah kenapa.

Aisyah menenggelamkan wajahnya diantara lutut dan tangan yang ia tekuk.

"Kamu kenapa, Syah?" Tanya Ari lagi.

Ari mendengar isakan kecil dari Aisyah. Gadis itu sedang menangis.

Ari mendekati Aisyah dan mencoba mendekapnya ke pelukan. Aisyah tak menolak. Tetapi dia masih terus menangis di pelukan Ari.

"Kamu kenapa nangis?"

"Hiks...hiks...k..kamu jahat!" Kata Aisyah dalam tangisnya.

"Aku kan nggak ngapa-ngapain."

"P.. pokoknya jahat. Gak suka...hiks.."
Kini Aisyah mulai memukul dada Ari.

"Jahat kenapa?"

"Hiks...hiks.."

"Sstt... Iya maaf kalo aku salah." Kata Ari menenangkan Aisyah.

Lama-kelamaan tangis Aisyah mulai mereda.

"Kamu udah makan?" Tanya Ari yang sudah tak mendengar Aisyah menangis.

Aisyah tak menjawab. Dia hanya menggelengkan kepalanya dan mengeratkan pelukannya ke Ari.
Ari tersenyum kecil.

"Kenapa?"

"Nggak laper."

"Cheese cake nya udah kamu makan?"

"Udah."

"Kamu bawa apa?" Tanya Ari melihat bungkusan yang ada di samping Aisyah.

"Lihat aja sendiri." Kata Aisyah tak peduli.

Ari mengambil dan membukanya. Terdapat botol air minum.

"Kamu bawa air minum buat aku?"

"Pikir aja sendiri!" Ketus Aisyah.

"Makasih ya." Sahut Ari.

"Hm..."

Bel masuk kelas berbunyi. Ari mulai melepaskan pelukan Aisyah. Namun Aisyah kekeuh tak mau dilepas.

My Childish GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang