-14-

1.9K 77 3
                                    

Lusa...

Sekarang adalah hari Rabu, dan mereka akan terbang ke Uzbekistan untuk berlibur tak lupa membawa guru agar tetap bisa belajar. Mereka membawa 1 guru yang multitalenta. Namanya Bu Lina. Ia masih berumur 20 tahun, tapi sudah sarjana. Ia merupakan anak dari kakak umi. "Lin, kamu siap kan ngajar anak anak saya?" Umi bertanya. "Siap mi! Saya percaya kok kalo anak anak umi pada cerdas" Lina tersenyum manis. Umi juga begitu.

Mereka sudah siap untuk ke bandara yang ada di Jakarta. Mereka menaiki 2 mobil. 1 khusus cowok dan 1 khusus cewek.

1 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di bandara. Semua sibuk mengangkat barangnya masimg masing. Mereka memasuki bandara. Sebelum menaiki pesawat, mereka memilih sarapan di kantin bandara terlebih dahulu. Mereka memesan pesawat first class. Jadi, kantin juga sangat mewah. Ada berbagai macam makanan di sini. Mulai dari dalam negeri sampai luar negeri. Seperti biasa, Atta tidak ikut karena ada kepentingan pribadi.

Mereka menyerbu makanan yang sudah tersedia di meja prasmanan.

Sohwa dan Iyyah memilih big burger, French fries, 1 loyang pizza, 2 milk shake oreo, dan 2 milk shake strawberry. Mereka memilih tempat duduk sofa yang berada di pojok ruangan. Saaih yang melihat langsung bergidik ngeri.

Fatim dan Saleha memilih rainbow cake, chese cake, dan yougert 2 rasa strawberry.
Mereka berjalan menghampiri Iyyah dan Sohwa.

Sajidah dan Qahtan memilih French fries 6 dengan air mineral.

Fateh dan Muntaz memilih nasi kebuli dan big milo.

Saaih dan Thariq memilih ramen dan air mineral.

Setelah dirasa kenyang, mereka pun memasuki pesawat.

Beberapa jam mereka lalui di dalam pesawat, akhirnya sampai di Uzbekistan. Mereka turun dari pesawat.

Mereka sudah dijemput oleh kenalan abi. Bis datang menjemput mereka, mereka naik bis dengan tertib. Mereka sudah memesan rumah di sana.

25 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah.

Mereka merapihkan kamarnya masing-masing. Setelah dirasa cukup acara bersih bersih kamar mereka kebawah untuk makan malam.

"Abis ini, kalian belajar sama kak Lina ya" umi memecah keheningan.

"Okee umi" mereka mengangguk.

20 menit makan malam. Mereka mengambil buku lalu menuju ke ruang bawah tanah. Ruangan ini cukup nyaman untuk dipakai belajar. Mereka duduk di bawah.

Lina mengajari mereka dengan sangat telaten. Fateh banyak bertanya tentang aljabar dkk. Fateh tidak terlalu mahir dalam pelajaran matematika. Nilai ulangannya paling besar hanya 80. Berbeda dengan Fatim, ia selalu dapat nilai 90 saat ulangan matematika.

Setelah dirasa cukup, mereka kembali ke kamar. Tak berniat tidur, tapi main game.

🎶🎶🎶

Pusing mau nulis apaan:(

Asal tulis yg penting jadii:v

Maapin ea:)

Babay gaess📣

Tinggalkan jejak mu👣

Gen Halilintar Squad [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang