-13-

2K 73 0
                                    

Sontak, tukang ojol melihatnya dari spion langsung kaget. "Neng, gapapa?" Tukang ojol khawatir. Fatim mengeluarkan tisu dan langsung mengelap darahnya. "Saya cepetin ya neng, biar cepet sampe rumah! Saya khawatir euy" ojol pun menambah kecepatannya. Fatim hanya bisa mengangguk.

"Ini om helm sama uangnya" Fatim langsung berjalan ke dalam rumah. "Ini kelebihan neng!" Ojol berteriak dari luar. "Ambil aja om!"

Fatim langsung ke kamar dan mengganti pakaian yang sudah terkena darah mimisannya. Sohwa memasuki kamar dan kaget lalu langsung berlari ke kamar uminya.

"Umi!" Sohwa berteriak khawatir. "Ada apa sih teriak teriak! Kaya orang gila tau gak?" Umi malah nyerocos ga karuan. "Fatim mi! Fatim mimisan!!!" Umi langsung ke kamar Fatim. "Kamu siapin mobil! Kuncinya ada di nakas kamar umi!" Sohwa langsung ke garasi lalu menyalakan mobil.

Fatim sudah pingsan di kamar. Umi yang baru membuka pintu langsung terkejut. Kebetulan ada Saaih lewat dari kamar sebelah. "Ih, bantuin umi gotong Fatim! Cepet!" Saaih tanpa ba-bi-bu, langsung menggendong Fatim ala bridal style lalu turun dan langsung menuju garasi. Fatim ditaruh di jok penumpang. Sedangkan umi dan Sohwa di depan, Sohwa yang mengemudi. Sohwa mengambil jalur tercepat. Tak sampai 20 menit, mereka ber3 sudah sampai di RS yang biasa Fatim chek-in. Fatim langsung ditaruh di ruang UGD, diperiksa oleh dokter Hendra.

Selang beberapa menit, dokter Hendra keluar. "Gimana keadaan Fatim dok?" Umi langsung to the point. "Fatim baik baik saja, dia cuma terlalu capek dan pusing. Mungkin karena ulangan ulangan di kelas 9. Tadi pagi dia try out kan?" Dokter Hendra tersenyum tipis. Umi dan Sohwa mengangguk pelan, "jadi sebaiknya gimana dok?" Umi bingung, masa Fatim tidak sekolah. "Sebaiknya, Fatim di home schooling-kan saja" dokter memberi saran. "Ohh begitu, yasudah! Sehabis try out, Fatim dan yang lain di home schooling saja. Terus, Fatim sekarang boleh pulang?" Umi panjang lebar. "Fatim boleh pulang kok" umi langsung ke ruangan Fatim, lalu langsung membangunkan Fatim yang tertidur pulas, "umi! Jangan dibangunin, biar Saaih gendong aja!" Saaih langsung menggendong Fatim ala bridal style, dan menuju parkiran tempat mobilnya parkir.

🥧🥧🥧

Fatim terbangun dari tidurnya, matanya menemui Sajidah yang memasuki kamar dengan membawa nasi goreng dan teh anget manis di nampan yang berada di tangannya. "Kalo udah sadar, dimakan ya princess" Sajidah menaruh semuanya di nakas. Fatim mengangguk lemah. Setelah memastikan Sajidah sudah keluar kamar, ia mengambil nasi goreng lalu mulai memakannya.

Drrtdrrt

Suara ponsel mengalihkan fokus Fatim, ia pun mengambil ponselnya. Ada pesan masuk dari Karin.

Karinnn

Tim, kamu gapapa kan?

Emg knpa?

Yaelah! Make nanya.
Aku khawatir tau!

Cie khawatir🤭

Doamat!
Males chat sama u!
Mending gw ngobrol sm kucing!

Fatim terkikik geli. Ia melanjutkan makannya yang tertunda. Umi memasuki kamar Fatim lalu duduk disebelah Fatim. "Kebawah yuk, ada yang mau umi bicarain" umi menggandeng tangan Fatim, lalu kebawah.

Fatim mengambil duduk di sebelah Fateh. "Ada apa mi?" Saaih penasaran. "Yeah, what's prob?" Qahtan menimpali.

"Jadi gini, umi udah mengambil keputusan bahwa, kalian bakal home schooling. Mulai besok!" Umi berbicara tidak ada bantahan.

"Tapi kan—"

"Gaada bantahan!" Umi ketus. Semua hanya mengangguk. Lagian kan enak, gausah berangkat pagi pagi. "1 lagi, ini akan pasang WiFi di setiap kamar. Itu tanggung jawab kalian sepenuhnya. Jadi, kalian yang bayar wifinya. Kata sandi juga terserah kalian. Yang bayar kalian. Kalian kan punya uang dari YouTube kan?" umi  membawa kabar bahagia. Serentak, semu tersenyum bahagia. "Kapan pasang wifinya?" Fateh tak sabar. "Besok" semua teriak kegirangan.

"Lusa kita akan liburan, biar ga bosen" lagi lagi umi membawa kabar bahagia. "Liburan kemana mi?" Saleha tak sabar. "Kita akan pergi liburan ke Uzbekistan" umi tersenyum. "Sekarang kalian tidur. Udah malem" mereka berlari ke kamar untuk mimpi indah.

💦💦💦

602 kata. Cie home schooling. Tinggalkan jejak ya💫

Happy reading gays❣️

Gen Halilintar Squad [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang