Setelah kepergian Fatim ke toilet...
"Bang Atta boleh nanya gak?" Tanya Atta dengan nada serius.
"Sebelum abang yang nanya, gw dulu yang nanya ke abang!" Saaih menatap bang Atta dengan alis yang dinaik turunkan.
"Ribet lo, yaudah lo mau nanya paan?!" Atta menatap Saaih acuh.
"Lo kapan lamar kak Ricis?!" Saaih tersenyum miring.
"Aelahhhh!!! Gw kira lo nanya apaan botakkk!" Atta mengacak rambutnya frustasi.
Semua tertawa.
"Gw serius ya. Fatim udah tau tentang penyakitnya?" Sorot mata Atta serius.
"Udah bang, udah lama dia tau. Ga lama lagi dia sembuh kok" Sajidah menjawab enteng.
"Yang bener Jid?!" Atta kaget lalu menatap Sajidah serius.
"Bener bang" Sajidah mengangguk.
Fatim datang dari arah toilet lalu duduk di bangkunya.
"Makannya udah? Langsung jalan yuk" Fatim bertanya lalu langsung berjalan keluar.
Semua mengikuti Fatim untuk langsung pergi ke mall.
>>>
Sesampainya di mall...
"Bentar ya, Atim mau beli casing dulu" Fatim berlari menuju tempat penjualan case hp. Yang lain muter muter mencari apa yang ingin mereka beli.
"Ehh, Saleha mau beli baju itu..cute banget soalnya!!" Saleha menunjuk nunjuk baju pink gambar unicorn. Atta memasuki toko itu diikuti Saleha dan yang lainnnya.
"Bentar ya, Saaih nyusul Fatim dulu" Saaih berlari menuju tempat Fatim tadi membeli casing.
Brakkk.
Saaih menabrak seseorang.
"Maaf gak sengaja" ucap seseorang itu.
"Hah?! Lo kan—"
Mereka saling menatap satu sama lain.
"DITA!"
"SAAIH!"
Ucap mereka berbarengan.
"Apa kabar Dit? Baik kan?" Saaih tersenyum kecil.
"Iya baik" balas Dita tersenyum.
"Maaf aku gak bisa lama lama disini, aku harus ke tempat Fatim dulu. Permisi" Saaih melangkah menuju tempat Fatim.
"Fatim!" Teriak Saaih saat menemukan Fatim sedang berbicara dengan seorang pria.
Saaih mengerutkan keningnya, heran.
"Siapa Tim?" Tanya Saaih penasaran.
"Bukan siapa siapa bang" balas Fatim lempeng.
"Tadi ada kak Dita ya bang?"
"Iya, tadi abang nabrak dia" cengir Saaih.
"Ga baik nabrak cewek tuh" ledek Fatim.
Saaih tertawa sejenak lalu diam lagi.
"Yaudah yuk, kita ke dokter buat nyembuhin kamu" ucap Saaih merangkul Fatim.
Fatim mengangguk lalu segera menyusul mereka ke parkiran.
✓✓✓
Fatim memasuki ruang dokter ditemani oleh umi.
"Hay Fatim? Gimana? Udah jarang mimisan?" Tanya dokter Hendra bertubi tubi dijawab oleh anggukan Fatim.
"Yuk ikut dokter buat penyembuhan kamu"
Fatim mengikuti dokter Hendra.
Tak lama mereka kembali ke tempat duduk mereka.
"Fatim sudah sembuh total dari penyakitnya" dokter Hendra tersenyum.
"Terimakasih dok!" Ucap umi sambil merangkul Fatim, lalu keluar dari ruangan.
"Fatim udah sembuh!" Umi berkata semangat.
"YEEE!!!" mereka turut bahagia atas ucapan umi.
--TAMAT--
Cie tamat:)
Happy ending ga nih?:v
Makasih ya udah vote sama komen😁💕
Abis ini, author bikin cerita apa lagi nih guys? Komen yaa😘 yang menarik aku bikin deh...
Tapi, jangan yang genre romantis ya:v soalnya author gabisa bikin yang romantis:') maaf aja😭
Tapi komen aja yaw💙
Ntar kalo misalnya author bisa bikin cerita itu...insyaallah dibikin💕
Komen untuk cerita selanjutnya!💕
-terimakasih🤗-
![](https://img.wattpad.com/cover/177199556-288-k160277.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gen Halilintar Squad [Completed]
FanfictionHigh rank #1 halilintar #1 gen #1 atta #1 sohwa #1 sajidah #1 thariq #1 abqariyyah #1 saaih #1 muntaz #1 fateh #1 qahtan #1 saleha #1 myfamilymyteam #6 gen halilintar #2 fatimahhalilintar Gen Halilintar adalah sebuah keluarga yang terdiri dari sebel...