-20-

1.8K 94 1
                                    

Klik bintang ya✨

⚡⚡⚡

Seletah dirasa cukup membeli bahan masakan, mereka pulang.

"Stop! Kalian ga mau makan apa?" Thariq memasang muka memelas. "Kita makan di rumah aja, Jidah yang masak. Gimana?" Sohwa menaik turunkan alisnya, menggoda Sajidah. "Yaudah iya, Jidah yang masak deh" Sajidah mengalah. "Tapi kak Sohwa bantuin ya!" Lanjut Sajidah. "Ngapain berantem si? Cepet masuk!" Gerutu Saaih. "Hehe" keduanya cengengesan.

————

Mereka melangkahkan kakinya ke rumah besarnya.

"Assalamualaikum" salam mereka kompak.

"Waalaikumsallam" kak Ika menjawab salam seraya membantu membawa belanjaan Sajidah. "Umi sama Abi mana kak?" tanya Sohwa. "Mereka ke luar negeri buat ngurusin bisnis" jelas kak Ika. Semuanya hanya mengangguk paham.

"Jid, gih masak. Kasian mereka udah kelaparan" Sohwa menyuruh adiknya untuk segera masak. Sajidah dan Sohwa segera ke dapur untuk memasak.

30 menit memasak akhirnya makanan sudah siap.

"MAKANAN SUDAH SIAP!" Suara Sohwa menggema seisi rumah. Mereka pun segera turun ke meja makan.

"Umi abi sampai kapan di luar negeri kak?" Thariq memulai percakapan sebelum makan siang. "1 minggu-an kayanya" Sohwa menjelaskan. Thariq hanya ber'oh'ria dan langsung melahap makannya.

Setelah selesai makan Saleha mencuci piring. "Mau dibantuin gak?" Fatim bertanya seraya mengambil piring kotor yang terdapat di wastafel. "Gausah kak, Saleha aja. Kan ini tugas Saleha" Saleha mengambil alih piring yang ada ditangan Fatim. Fatim menyerah dengan Saleha.

————

05.30

"Astaghfirullah! Telat bangun!" Sajidah kaget, lalu langsung mengambil air wudhu dan membangunkan Sohwa dan Fatim.

"Kalian wudhu ya, terus shalat, Jidah mau bangunin yang lain dulu" Sajidah tergesa gesa.

Sajidah membuka pintu kamar Saleha dan Iyyah. "Yahh, Sall, bangun dong, udah telat subuh nih" Sajidah menggoyang goyangkan lengan keduanya. "Hoammm" keduanya bangun sambil masih menguap. "Jam berapa si?" Iyyah bersuara serak khas orang bangun tidur. "Jam setengah enam" perkataan Sajidah sontak membuat keduanya kaget dan langsung mengambil wudhu. "Aman! Tinggal ke kamar boys" Sajidah menutup pintu kamar.

Sajidah membangunkan Muntaz. Karena, dikamar ini yang paling gampang dibangunkan adalah Muntaz.

"Taz, bangun! Udah subuh" Sajidah menggoyang goyangkan lengan Muntaz. Tak lama, Muntaz langsung bangun dan mengambil air wudhu.

"TAZ! JANGAN LUPA BANGUNIN FATEH SAMA QAHTAN YA!!" Sajidah berteriak seraya keluar dari kamar.

"Kak mimah! Bantuin masak yuk!" Tanpa seizin Sohwa, Sajidah menarik lengan Sohwa menuju ke dapur. Sohwa hanya menurut untuk memasak sarapan.

Sajidah mengeluarkan semua bahan makanan untuk sarapan.

"Kakak aja, kamu bangunin Thariq sama Saaih gih" Sohwa mengambil alih sayuran yang ada di tangan Sajidah. Sajidah menuruti perintah Sohwa.

"Ihhh, bangun! Udah pagi!" Sajidah berteriak di telinga Saaih.

Saaih terbangun dan langsung ke kamar mandi.

Sajidah keluar dari kamar Saaih dan menuju ke kamar Thariq.

"Thariq udah bangun belum ya?" Sajidah berfikir sejenak. "Aku chat dia aja deh"

Sajidah membuka aplikasi chat.

Thariqq🤘🏻

Liq, bangun.

Udah kok dari tadi:)

Yaudah, kk mau lanjut masak.

Ok!

Read.

Sajidah hanya membaca tak berniat membalas dan langsung ke dapur untuk membantu Sohwa memasak sarapan.

⚡⚡⚡

I am comeback!!!!!

Jangan lupa vote ya💛

Gen Halilintar Squad [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang