Eleven

292 50 2
                                    

"Permisi."

Ten mendongak cepat saat sebuah suara menyapa pendengaran. Suara wanita.

Ah gadis manis dengan rambut dikuncir kuda. Tapi bukan gadis-nya.

"Ya?"

"Apa ada yang bisa ku bantu? Kau duduk disini selama 9 jam lebih."


Ten tersentak. Memeriksa arloji nya. Benar dia berada disana mungkin lebih dari 9 jam.

Dia hanya ingat naik bus sekitar pukul 9 pagi (setelah 2 jam menunggu di halte pemberangkatan) dan sekarang sudah pukul 6 lewat 27 menit sore.








Ten terkekeh sebentar mengasihani dirinya. Apa yang sedang dia lakukan sebenarnya?











Detik berikutnya ingat bahwa seorang gadis tengah bersamanya. Saat mata mereka kembali bertemu, bukan raut heran atau ngeri yang ia tangkap dari wajah sang gadis sebab tadi Ten sempat tertawa sendiri setelah mengecek arlojinya.

Tapi tatap iba.

Ah ya. Benar.

Kasihani saja orang gila ini.








"Boleh aku tahu siapa nama mu?" Tanya gadis itu kemudian duduk disamping Ten. Seperti sedang bertanya pada seorang bocah SD yang tersesat.



Sejenak memperhatikan. Gadis ini mengenakan seragam bertulis 'Hello Florist' diatas bordir namanya.



Artinya dia pegawai toko bunga tepat dibelakang halte. Jelas saja dia melihat selama apa Ten berada disana.





Tunggu.

























Ya Tuhan ! Toko bunga !!

Seketika otak Ten mendapat pencerahan.


Kenapa dia terlalu sibuk menunggu hingga mengabaikan toko bunga dibelakang halte??




"Namaku Ten. Dan nona, bisakah aku bertanya sesuatu?" Straight to the point.

Tersenyum ramah, gadis itu seakan tahu Ten akan bertanya.

"Nama ku Kim Chungha. Silahkan bertanya Ten-ssi."

"Apa kau mengenal gadis yang setiap pagi membeli bunga ditoko mu setelah turun dari bis dihalte ini?"










"Tentu!" Mata Kim Chungha membesar antusias.


Ten merasa menemukan sepercik celah terang diantara peliknya kehidupan.

Hachiko -Ten✔Where stories live. Discover now