Twenty Four

256 45 6
                                    

Chungha kembali pada pekerjaan nya setelah selesai mengurusi segala keperluan makan dan obat Rani Kim hari itu.


Hanya tertinggal Ten dan seluruh penolakan nya untuk meninggalkan apartemen sederhana Rani Kim.

Rani mengelak untuk ditemani lebih lama. Dia tahu Ten punya pekerjaan.


Tapi sipemuda bersikeras tinggal dengan dalih tidak tega melihat wajah Rani Kim yang masih pucat.


"Bagaimana pekerjaan mu?"

"Ada Daniel. Dia multifungsi, jadi tenang saja."



Rani menghela. Biarkan saja Ten dan kekeras kepalaan nya.







Apartemen Rani Kim hanya punya ruang tamu dan ruang tivi yang bersebelahan tanpa sekat, satu kamar, kemudian dapur.


Bersih dan Rapi. Khas seorang gadis.

Didominasi warna krem dan putih dimana-mana.Ten bisa menghitung dengan jari apa-apa saja warna mencolok selain krem.

Tv berwarna hitam. Tanaman kaktus di pot dekat jendela. Dan sendal rumah warna kuning.


Padahal Ten yakin gadis ini memiliki lusinan baju dengan warna pelangi di lemarinya.




Ten menemani Rani makan. Memastikan obatnya diminum. Bahkan memastikan gadis itu tidak banyak bergerak.


"Ten, aku bukan ibu hamil."



Dan tawa jenaka Ten muncul berikut serangan kupu-kupu yang muncul diperut gadis itu.


"Tentu saja bukan,kita kan belum menikah."






Demi langit dan bumi !!

Hachiko -Ten✔Where stories live. Discover now