Thirty Three

237 39 0
                                    

Rani menoleh saat seseorang duduk disampingnya. Menatapnya hangat penuh rindu.

Kekehan itu muncul dari si gadis. Apa sekarang penyakitnya semakin parah? Apa dia mulai berhalusinasi?

"Apa kabar? Aku rindu."

Rani tersentak. Sekali lagi meneliti pemuda yang duduk disamping ranjang nya dengan sebuket tulip cantik dalam genggaman.

Terlalu indah untuk menjadi nyata.

Tapi terlalu nyata untuk sebuah delusi.



Hati si gadis berdenyut dengan air yang refleks menggenang dipelupuk mata.



"T-Ten?" Lirihnya

"Hm, ini aku. Maaf karena datang terlambat."







Dan rindu itu seketika membuncah. Meluap-luap tanpa mampu dibendung.


Ten merengkuh tubuh ringkih itu masuk dalam peluk nya perlahan. Takut jika salah sedikit saja permatanya akan hancur.






Dalam diam. Tangis itu tersendat-sendat. Menenggelamkan wajah pada bahunya. Hanya elusan halus pada punggung yang di berikan si pemuda. Membiarkan gadisnya menumpahkan emosi disana.









Hangat mentari itu datang lagi. Hidupnya, warnanya.


Cukup dengan hadirnya saja, segala hal terasa mulai hidup.


Entah sejak kapan, Rani Kim telah menyerahkan seluruh hati pada si pemuda.

Hachiko -Ten✔Where stories live. Discover now