Seventeen

294 46 4
                                    

Soonyoung mengernyit heran saat melihat sahabatnya terbaring di sofa dengan pandangan kosong.

Dia tahu Ten bodoh. Mereka berteman sejak masih menggunakan celana dalam batman yang sama.



Jadi, kebodohan apalagi yang sedang dia perbuat sekarang?

Omong-omong pemuda Kwon ini tengah menyambangi apartemen sang sahabat. Atas telpon rusuh yang 1 jam lalu diterimanya.



"Kau menyukainya?" Tanya Soonyoung.

Ten memejam mata. Masih dalam posisi yang sama saat Soonyoung datang dan dia mulai bercerita tentang 2 hari ini.

"Entahlah." Sahut Ten tanpa dapat menahan senyum kecil diujung bibirnya.

"Kau bilang mengunjungi tempat penitipan anak dan panti dimana gadis itu menjadi relawan?"

Ten mengangguk membenarkan.

"Apa yang kau lakukan? Mengirimkan mainan dan boneka? Membeli banyak bunga? Memberikan donasi?"

Dalam satu gerakan, Ten bangkit dan menatap Soonyoung panik.

"Daniel memberitahuku." Lanjut Soonyoung.

Ah begitu rupanya.

"Apa kau tahu dimana rumah nya?"

"Dia bilang menyewa apartemen 2 blok dari sini."

"Dia tinggal dengan siapa?" Tanya Soonyoung lagi.

"Aku tidak bertanya."




Soonyoung diam sebentar. Dia bukan nya tidak ingin memberitahu Ten. Apa yang telah dia ketahui tentang Rani Kim dari Daniel.


Soonyoung bahkan tahu Ten selalu  terlambat kekantor hanya karena menunggu dan berharap Rani Kim muncul di halte. Seperti seorang anjing menunggu tuan nya.

Hachiko.




Apa kutukan ayah Ten bekerja?









Sebagai seorang dokter dan seorang sahabat, ada sebuah rencana yang terpikir oleh nya.


"Apa kau bertanya untuk apa dia membeli bunga setiap pagi?"

Hachiko -Ten✔Where stories live. Discover now