Twenty Nine

234 40 0
                                    

Ini pukul 11 hari Rabu.

Ten mengulum senyum gembira sembari sesekali mencium sebuket bunga tulip dalam genggaman. Berharap rasa maaf dan bersalah nya tersampaikan nanti.

Tungkainya bergerak tidak sabar menuju tempat penitipan anak yang sering ia kunjungi akhir-akhir ini.



Namun hanya kekecewaan yang ia telan saat tidak mendapati sosok si gadis disana. Tidak ada tawa cerah yang selalu menghiasi wajah si gadis saat Ten datang kesana.

Dan saat ia bertanya..


"Nona Kim tidak datang sejak Senin. Kupikir dia sakit lagi. Dia tampak pucat saat terakhir kami bertemu." Tutur pemilik tempat penitipan tersebut.




Ten pamit setelah berterima kasih. Pikiran nya bergejolak. Ada apa ini?

Hatinya gundah dan bergemuruh hebat. Ini salah nya.


Salahnya sebab tak memberikan kabar apapun dan tidak mencari tahu kabar apapun tentang si gadis.



Salah nya sebab malam itu dia menuruti pinta sang teman untuk minum dan berakhir mabuk.

Salah nya karena memaksa pulang dan menyetir sendiri karena semua teman nya mulai menggila dan dia tidak ingin ikut gila.

Tidak sanggup menyalakan ponsel hanya untuk memesan taksi. Maka berkendara lah si pemabuk dengan sisa-sisa kesadaran nya.

Pun hari ini ia berhasil pergi dari rumah tanpa ponsel. Hanya dompet yang diberikan sang ayah dengan dengus kesal (tidak tega melihat Ten memohon untuk pergi sambil berlutut).





Satu-satunya tempat yang terpikir dalam otak Ten hanya tempat tinggal Rani Kim.

Dan bagai orang hilang akal, dia mencegat taksi berpenumpang. Manarik keluar sipenumpang dan sebagai ganti ia yang duduk panik di jok belakang.




...

a/n :

Maaf ya gays bakal late update karena kuota aku lagi sekarat. Dan ini pun aku nyempetin update dengan numpang wifi di cafe temen aku wkwkwk ngeselin ya punya temen kayak aku, untung temen ku sabar sabar semua

Stay tuned sayang❤

Hachiko -Ten✔Where stories live. Discover now