Thirteen

300 48 0
                                    

Chungha berdeham menetral getar pada suaranya. Merunduk pada gelas coklatnya.

"Agaknya ini terlalu lancang jika aku mengatakan padamu, Ten-ssi."

Ten menelan kecewa nya. Tapi Chungha cukup benar. Dia hanya orang asing yang bahkan belum sempat bertegur sapa dengan Rani Kim.

"Mau ku ceritakan hal lain tentang Rani?" Tanya Chungha. Tak tega melihat raut kecewa itu.

Lagi pula dia mengajak Ten duduk nyaman bukan untuk bercerita sekena nya.

Ada banyak yang ia putuskan ingin ia ceritakan pada si pemuda.










"Dengan senang hati."



Dan dari sana Chungha mulai berkisah perlahan. Tentang betapa gadis itu dicintai ditempat kerja serta tempat nya menjadi relawan.

Tapi canggung selalu melingkupi saat si gadis menerima kalimat pujian.

Tentang sang sahabat yang mulai memperhatikan seorang pemuda.

Yang awalnya ia abaikan atas pandangan yang selalu ia tahu jatuh padanya.






Ten ingin lenyap saat itu juga. Dia tertangkap.

Chungha tertawa geli melihat rona merah pada wajah pemuda itu.








Kemudian sampai pada tahap dimana sang sahabat mulai memperlihatkan tanda-tanda tertarik. Senang. Ingin bertegur sapa. Berteman.

Sayangnya seorang insecure semacam gadis Kim tidak pernah merasa cukup pantas untuk pewaris tunggal perusahaan keluarga ternama itu.

Hachiko -Ten✔Where stories live. Discover now