ii. dermaga

2.3K 305 7
                                    

perjalanan satu setengah jam di atas permukaan air terasa begitu lama dan sunyi bagi changbin, seolah waktu dihentikan oleh sang kuasa dan semua suara senyap dimakan makhluk entah apa. bagaimana tidak, ia merupakan satu-satunya penumpang yang turun di pulau kecil ini! sang nahkoda kapal ferri saja sampai mengernyitkan kening. ia melemparkan botol air mineral pada changbin yang kerepotan menurunkan barang-barangnya. "ambil, kau lebih membutuhkannya daripada aku."

changbin tak mengerti apa maksudnya, tapi ia berterimakasih dan berlalu pergi.

*

si pemuda kota mengedarkan pandangan, mencari sosok kakak ipar hyunjin yang katanya akan menjemput--hasilnya nihil. benar-benar mencekam! dermaga sepi. sejauh mata memandang, changbin hanya menemukan dua sampai tiga orang yang berlalu-lalang. sisanya bagai ditelan bumi, lenyap. suara angin berhembus yang mengepakkan jaketnya adalah satu-satunya bising yang dapat changbin dengar.

"permisi, apa kau tahu di mana jalan menuju desa?" setelah mengelilingi dermaga, akhirnya changbin bertemu dengan seorang bocah tak beralas kaki yang asik menggulung benang layangan. si bocah menoleh, memandang changbin remeh. "kau yakin mau berjalan kaki ke desa?"

*

baru saja tigapuluh menit changbin menginjakkan kaki di tanah pulau ini, berbagai kesialan sudah menimpanya. pertama, jungkook tak jadi menjemputnya; kedua, jarak dari dermaga ke desa sangatlah jauh. kaki changbin rasanya ingin putus di seperempat perjalanan; ketiga, air minumnya habis dan semua barang bawaan terasa seperti dosa--membebani. dalam diam, changbin merutuki ayahnya yang terlalu membatasi.

*

"hey, kau pendatang baru, kan? si pemuda kota, kawan dari nak hyunjin?" changbin terlonjak, sadar dari alam mimpi. matanya mengerjap dan pandangan disuguhi seorang kakek bertubuh tegap dengan keringat bercucuran serta kaus yang lusuh dan topi ember yang kumal. ia menunduk, lalu menyengir--menampilkan gigi-gigi ompongnya--membuat batin changbin berdecih kesal.

"aduh, kau dari kota tapi tidur menggembel di bawah pohon begini. ayo, naik ke baktorku. kuantar ke desa, para warga menanti kedatanganmu."

*

bawaan si hyunjin nih. belum dateng aja udah pemes hadu

[2] verano | changlix ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang