esoknya changbin asik berkutat di dapur, memasak sesuatu dengan bahan-bahan yang dibeli dari toko milik koh winwin yang ada di dekat peternakan ikan. ia membeli sayur-sayuran dan beberapa daging ayam untuk dimasak. niat changbin adalah membuat sup kacang merah untuk felix karena ia merasa bersalah. ditambah felix terkulai seorang diri di rumah, kakeknya sedang mendistribusikan jerami ke desa sebelah. changbin sendiri bukan orang yang lihai memasak, tapi ia harap rasanya enak.
*
changbin membawa panci berisi sup kacang merah itu keluar rumah, lalu memasuki pagar rumah felix. ia melongok ke dalam jendela, sepi. di ruang tamu tak ada siapa-siapa, tapi memang ada sendal felix di rak--menandakan dia memang di dalam, tidak ke rumah sakit. lalu changbin menaruh supnya di lantai teras dan mengetuk pintu beberapa kali. dari kaca jendela, ia melihat felix melangkah tertatih-tatih, berpegangan pada dinding dan mendekati pintu.
*
saat pintu rumah bergeser, changbin terkejut bukan main. felix tumbang kedepan, badannya masih panas dan bibirnya pucat pasi. untung saja changbin sigap, jadi pria itu menahan kedua pundak felix dan membantunya masuk ke dalam rumah. "aku tak tahu kau lemas begini. maaf." felix tak mengeluarkan sepatah kata, hanya mengangguk. ia kemudian dibimbing changbin kembali ke kamar dan merebahkan diri di atas kasur.
*
setelah membawa panci sup masuk dan membiarkan pintu rumah felix terbuka lebar-lebar, changbin mengambil sebuah sapu tangan di atas nakas felix dan merendamnya di dalam baskom kecil berisi air es. ia menatap pria elok itu yang terkulai lemas, selimut menutupi sampai lehernya dan matanya terpejam. changbin menyenggol tangannya. "kau kuat duduk, kan? ayo makan dulu, baru dikompres. perut kau harus diisi."
*
felix akhirnya duduk dibantu changbin. pria itu masih membekap dirinya dalam selimut sembari menerima suapan kacang merah dari changbin. keduanya diam, tak ada yang membuka percakapan. suara felix serak, dan changbin tak mau membuat ia banyak bicara. selesai memberi makan tetangganya, changbin mengelap sisa-sisa sup yang ada di wajah felix. entah apa yang ada di pikirannya, mata itu tak lepas dari bibir ranum milik lelaki cantik di hadapan.
*
"felix? bagaimana keadaan-" langkah kakek terhenti ketika melihat felix tertidur nyenyak dengan kening yang dikompres, serta semangkuk sop merah separuh kosong di atas nakas dengan changbin yang duduk terlelap bersender di dinging kamar felix. senyuman terpoles, dan kakek melangkah keluar kamar perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] verano | changlix ✔️
Short Story[selesai ] tentang musim panas mereka yang terselip cinta juga lara. soulmate!au changlix. spin-off book 1 destino warn; lowercase, bxb, typos, short chapters, 15+