v. anak anjing

1.3K 280 1
                                    

"kakek menyuruhku memberikan ini padamu. katanya kau terlihat letih sejak di baktor tadi." oh, si kakek memiliki cucu secantik ini. lelaki pirang yang kini berdiri di depan terasnya meremas ujung kaus biru langitnya, kemudian sedikit melongok ke dalam rumah changbin.

"kau anak band, ya? hyunjin pernah bercerita padaku kau memegang posisi drummer, kenapa membawa gitar?" tanyanya.

changbin berdecak. "kau mau aku berlatih drum dan mengganggu warga desa?" matanya memutar, lelaki pirang terikikik karenanya. "tidak, sih."

*

yeji yang tadinya pulang menaruh sepedanya tiba-tiba menimbrung di antara obrolan dua pria itu, merangkul changbin mendadak. "aih, pemuda kota. mari berteman! aku hwang yeji, adik hyunjin--seratus persen lebih baik dari dirinya!" gadis itu menunjukkan cengiran semanis gulali, dan matanya membentuk dua bulan sabit.

"salam kenal. aku changbin." kemudian pemuda kota itu menurunkan tangan gadis gulali dari pundaknya. ia sedikit mencebikkan bibir ketika changbin menoleh pada pemuda pirang dan bertanya.

"namamu siapa? ayo berteman."

*

langit sudah bagai lautan tinta, changbin masih sibuk dengan urusan rumah. ia menata segala barang dengan apik, lalu berselonjor di teras samping rumah.

gitar klasiknya duduk setia di pangkuan dan jemarinya lihai memetik dawai. meski seorang drummer, changbin juga bisa menggetarkan hati dengan permainan gitarnya.

selagi asik berdendang, pagar di samping rumahnya tiba-tiba bergoyang, lalu menyembul kepala anak anjing lucu dari lubang yang ada di sela-sela kayunya.

*

"maaf mengganggu malammu!" felix muncul dari balik gerbang utama lima menit setelahnya. "itu anak anjingku. sebelum kau datang ia memang senang bermain di sini. rumahku di sebelah, sehingga ia mudah keluar-masuk." kemudian ia menimang makhluk menggemaskan itu.

oh, si pemuda cantik tinggal di rumah sebelahnya.

changbin menaruh gitar dan berdiri. ia membenarkan kausnya yang sedikit naik dan menghampiri felix, mengelus kepala anak anjing tetangganya itu yang mendengkur manja.

*

"lain kali biarkan saja, dia lucu." changbin kembali duduk di teras, felix juga. "memangnya tak apa?" dibalas anggukan.

lalu felix melepas anjing mungilnya, membiarkan ia berlari dan berguling-guling di rumput halaman belakang rumah changbin. "kau mau kuantar keliling desa besok?"

[2] verano | changlix ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang