sepulang dari sawah, changbin berjalan sendiri karena felix hendak ke dermaga. ia enggan ikut, malas. ia melangkahkan kakinya melewati jalan setapak desa yang kian meramai. tadi juga berpapasan dengan jihoon, lelaki itu sibuk memperbaiki rantai sepedanya, ada juga chenle yang memanjat pohon mangga dibantu hueningkai. ia menawarkan sebiji mangga, tapi ditolak halus oleh changbin.
kini gilirannya berpapasan dengan yeji. gadis itu lewat sembari menenteng dua buah apel di masing-masing tangan. "changbin!" pekiknya. yang dipanggil mengadahkan kepala lalu terkejut karena tiba-tiba yeji melempar salah satu dari buah di genggaman. "makan itu, buatmu."
*
"oh, habis menumbuk padi rupanya. pantas kau bau gabah." gadis itu tertawa gemulai sembari menggigit apel. sesekali ia menyingkapkan rambut ke belakang, membuat aura anggunnya keluar. mendengar opini yeji, changbin langsung mencium kausnya yang basah lantaran keringat. "eh, aku hanya bercanda!" tangan kanan yeji yang bebas menggenggam pergelangan tangan changbin, menurunkannya ke bawah. changbin hanya berdeham canggung.
*
niat changbin kembali kerumah dan memasak makan siang digagalkan oleh yeji yang mendadak menariknya ke bukit. tempatnya tak terlalu jauh dari rumah, hanya perlu melewati jalanan sempit yang sedikit menanjak juga melewati jalan berbatu, sampailah mereka di bukit yang menghadap ke pantai. "dulu kak hyunjin dan jeongin selalu pergi ke sini bila jenuh. biasanya mereka membawa beberapa makanan dari rumah dan menikmati bentang luas samudra yang berdebur ria." sungguh, changbin tak ingin tahu! ia menjawab, "hubungannya denganku apa?"
"siapa tahu itu bisa terjadi juga pada kita?" lalu menatap ke manik changbin yang sepekat langit malam.
*
maaf jelek. mau lulus, masalahku di skul malah nambah. gud
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] verano | changlix ✔️
Short Story[selesai ] tentang musim panas mereka yang terselip cinta juga lara. soulmate!au changlix. spin-off book 1 destino warn; lowercase, bxb, typos, short chapters, 15+