xl. kecup si gadis

841 192 15
                                    

"kau jangan main-main, bocah. tanpa kuberi tahu, kau pasti sadar aku siapa, kan? kebun luas, rumah besar, uang berlimpah-"

"diam, tuan. celotehmu tidak berbobot sekali. felix tidak mengharapkan materi. dia ingin rasa sayang." changbin berhasil mendekap mulut siwon dengan kata-katanya. napas pria dewasa itu makin menderu. matanya sudah sedikit memerah. liu akhirnya sepenuhnya turun dari tangga. tangan panjangnya mengelus punggung sang suami dengan maksud menenangkan. "jangan lagi kau berkata pada kami seperti itu. bocah tidak tahu sopan santun." mata liu juga ikut melotot. dia kemudian menyuruh siwon untuk kembali duduk.

*

dehaman dikeluarkan kembali oleh changbin. "tidak sopan, begitu?" katanya. "selama ini kalian memaksakan kehendak felix. kalian tidak tahu seperti apa suara hatinya. itu yang namanya sopan? kau juga ingin membantah sistem pasangan pada diri kita ini, hm? memangnya kau pikir felix mau bersama dengan orang yang tidak dia cinta dengan tulus? astaga, tuan siwon. keluargamu ini keluarga tingkat atas, loh. kebun luas, rumah besar, uang berlimpah, tapi tingkah masih seperti bocah. sementara aku--yang kau serukan seorang bocah--bisa membedakan mana hal yang baik dan yang buruk. jadi, begini saja, tuan. mengakulah anda salah, dan selesaikan masalah ini." mata changbin memicing tajam. chaewon mengacak surainya kasar, lalu menghentakkan kaki ke lantai.

"buktikan kalau felix tidak jatuh cinta denganku!"

*

saking asiknya bersilat lidah, changbin jadi lupa ada sosok mungil yang sedang ia lindungi. sebenarnya dia ragu. felix bisa saja jawab sebaliknya dari apa yang ia katakan kepada keluarga siwon karena dia terintimidasi. namun akhirnya, dia menepuk pundak felix beberapa kali dan lelaki itu dibebaskan dari perlindungan punggung kokoh changbin. chaewon perlu dengar kata-kata sakral itu dari mulutnya sendiri, dan dia harus berani mengutarakannya. felix langkahkan kedua tungkai itu ke hadapan gadis yang kini hampir menangis. dia berdiri tegap, kemudian menarik napas dalam-dalam sebelum katakan,

"maaf, chaewon, aku tidak-"

namun, ucapannya terpotong,

oleh belah bibir chaewon yang menyosor sekenanya, menghalangi akses felix untuk berbicara.

*

didorongnya tubuh chaewon. mendadak, kantung mata felix dipenuhi air. mundur beberapa langkah, matanya menatap ngeri kepada keluarga siwon sebelum akhirnya lari dengan air mata yang menuruni pipi tambunnya.

changbin menggelengkan kepala. berusaha meredakan keterkejutan akibat tindakan chaewon tadi, kemudian menatap tajam si kepala keluarga. "tidak tahu adab." dan berlari mengejar felix.

*

rasanya mau unpublish dulu, mau benerin alur anjir ini kacau bgt :')

[2] verano | changlix ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang