xxxi. chaewon

809 191 4
                                    

"kau ingin menyiangi sawah, kan? ayo, jalan bersama saja. kebetulan aku sedang ingin membantu lucas memindahkan padi ke lumbung." changbin dan sepeda merahnya menghambat langkah felix dan topi anyam yang talinya menggantung di leher. wajah lelaki lee itu tampak ragu, ia mengedarkan pandangan sekitar, mencari-cari alasan untuk menolak ajakan changbin yang nampaknya tidak kadaluarsa juga. "anu, aku-" namun mulut felix kembali terkatup rapat ketika changbin menarik lengannya mendekat. "kutahu kau masih lelah karena festival kemarin. naik saja."

*

usilnya changbin adalah membawa sepeda dengan kecepatan penuh. tak perduli kalau-kalau ia jatuh, yang penting modusnya berjalan mulus. felix yang sekaku patung mendadak berteriak heboh sembari menarik-narik kaus yang changbin kenakan. "pelan-pelan!" mau robek pun tak apa, yang penting ia bisa merasakan hangatnya felix kembali. "hei, kemari dan bantu aku! jangan berpacaran saja!" terdengar lucas dan suara baritonnya menggema dari arah lumbung. ikat-ikat padi yang dia pikul dijatuhkan begitu saja untuk melambai-lambai pada kedua kawannya. changbin geleng-geleng kepala.

*

"kita harus bawa ini semua ke lumbung." setelah berpisah dengan felix yang lebih memilih berkeliaran di area sawah sembari mencabuti rumput-rumput liar, changbin dan lucas fokus memikul padi. totalnya ada empatpuluh ikat, mereka harus bolak-balik sebanyak delapan kali. untung saja pagi itu mentari sedang dihalangi oleh awan. tak terlalu terik, tapi tak mendung juga. changbin dan lucas tak kelelahan sama sekali. "hei, changbin, ceritakan apa yang terjadi di rumah felix." sebelum keluar dari lumbung untuk yang terakhir kali, lucas menahan bahu temannya itu.

changbin mengerutkan kening dan bergidik ngeri. "kau jangan berpikir yang aneh-aneh!" serunya. "aku hanya menemaninya makan malam." kini bergantian, lucas yang mengerutkan kening. "apa, sih? aku hanya ingin tahu apa kau dan felix sudah berbaikan atau belum. kalau belum ya aku tidak heran, sih. lihat saja, tuh. ia dan chaewon mesra sekali menyiangi padi bersama."

*

"lucas dan aku ingin bantu menyiangi sawah." lucas terpaksa memenuhi permintaan changbin yang menyusahkan--ikut menyiangi sawah bersama felix dan chaewon. "a-ah, changbin? kau memangnya tidak lelah?" tanpa menjawab, changbin sedikit menyenggol lengan chaewon yang menadangi wadah untuk felix. sengaja. "ah, maaf." katanya dengan nada datar. dapat terlihat chaewon memandanginya dengan sinis bercampur heran. "kau ... pemuda kota yang datang tiga setengah bulan lalu, ya?" changbin mendangak. "iya. kenapa?"

chaewon diam sebentar. dia kemudian terkekeh sarkastik dan tersenyum kecut. "felix, jadi ini lelaki yang sering digosipkan berkencan denganmu?"

*

had0 cARI RIBUT

[2] verano | changlix ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang