PART 10

2.2K 109 0
                                    

# Skip kamar Lesti

Tokkk...  Tokkk...

Lesti pun membuka pintunya.

(Hari ini Putri agak baik sama Lesti ya)

"Eh ada Mput, mau apa? " Tanya Lesti.

"Gue minjem mobil lho dong. " Ucap Putri.

"Emang kamu mau kemana? Pagi-pagi gini udah mau pergi, kan ini hari libur. " Ucap Lesti.

"Gue mau kemana kek itu bukan urusan lho, lho mau minjemin gak? " Tanya Putri.

"Yaudah deh. " Jawab Lesti singkat.

"Beneran nih? Ikhlas gak? " Tanya Putri sedikit ragu.

"Beneran Mput, ikhlas kok. Emang mau berapa lama? " Ucap Lesti yang berujung pada pertanyaan.

"Gak lama kok, cuma sampe 5 hari. " Jawab Putri.

"Apa 5 hari??!! Emang kamu mau kemana sampe lima hari?"

"Eng.... engga... maksud gue tuh, gue minjem mobil sampe lima hari berturut-turut. Tapi nanti pulang kerumah, bukan pergi lima hari pake mobil lho."

"Yaudah deh. Tapi kamu minjemnya jangan lebih dari jam
18: 00 per hari ya. " Ucap Lesti sebari memberikan kunci mobilnya.

"Iya bawel amat sih. " Ucap Putri.

Putri pun pergi dari rumah, tanpa sepengetahuan orang tuanya, kecuali Lesti.

*******

# Skip rumah Rara

Dirumah Rara sudah banyak orang yang berkumpul untuk pergi berlibur ke Puncak.

"Ihk.. Mput mana sih? Kok lama banget datangnya. Ini udah jam 05: 30,mana di tol macet lagi. " Ucap Rara mondar-mandir.

Tiba-tiba muncullah sebuah mobil berwarna putih yang membuat Rara dan yang lain terheran-heran. Saat pintu mobil itu dibuka, ternyata yang keluar adalah Putri.

"Aduuhh... Mput lho dari mana aja sih? " Tanya Rara panik.

"Gue tadi ngebujuk si dia buat minjem mobil ini. " Jawab Putri.

"Maksudnya si dia itu Kak Lesti?Emang gak pake mobil lho apa? " Tanya Rara.

"Iya, kan gue udah pernah kasih tau kalo semua fasilitas gue dicabut. " Jawab Putri.

"Oh iya gue lupa. " Ucap Rara sambil tepuk jidat.

"Yaudah deh buruan kita pergi nanti keburu siang. Eh ternyata ada Kak Irwan, Kak Cahu sama Devano, emang kalian ikut juga? " Tanya Putri.

"Iya dong Mput. " Ucap serempak.

Putri pun hanya ber o ria.

Mereka pun masuk ke dalam mobil dan langsung pergi menuju Puncak.

Skip......

Sesampainya di Puncak, mereka pun tinggal di sebuah villa yang bernama Bintang Permata milik Rara.
Mereka tidur berpisah.

Putri dengan Rara, Aulia dengan Salsa, Tasya dengan Ayudia, dan Irwan dengan Devano, Cahu.

Skip......

Kamar Putri dan Rara

"Mput lho udah bilang apa sama orang tua lho? " Tanya Rara yang membuka pembicaraan.

"Buat apa sih kayak anak TK aja, lagian yah pasti deh gue gak di izinin lah. " Ucap Putri.

"Tapi takutnya nih ya, mereka tuh khawatir sama lho. " Ucap Rara.

"Buat apa mereka khawatir sama gue, kan mereka gak pernah sayang sama gue. " Ucap Putri menyepelekan.

Rara pun hanya ber o ria karena tak mau ambil pusing.

Malam hari pun tiba......

Ditempat lain, Lesti bersama orang tuanya khawatir karena Putri tak kunjung pulang ke rumah.

"Lesti apa tadi pagi dia pamit sama kamu? " Tanya Erie.

"Tadi sih pagi-pagi Putri dateng ke kamar buat minjem mobil. Tapi gak tau Putri pergi kemana, ya Lesti kasih aja kunci mobilnya tapi dengan syarat jangan lebih dari jam 18: 00,tapi dia belum pulang juga. " Ucap Lesti.

"Kenapa sih kamu pinjemin mobilnya ke Putri? " Tanya Reza kesal.

"Ya, Putri maksa pah buat minjem mobil ke Lesti." Ucap Lesti.

"Yaudah deh, mungkin Putri nginep dirumah temennya. Lebih baik kita makan malam dulu. " Ajak Erie.

Sementara di tempat lain, Putri bersama para sahabatnya sedang asyik menikmati keindahan malam hari. Dan laki-laki sedang memanggang steak untuk makan malam.

"Mput enak banget ya udaranya. " Ucap Salsa.

"Iya dong Kak, ini kan Puncak. " Ucap Putri.

"Eh cewek-cewek sini deh, makanannya udah jadi nih. " Teriak Irwan.

"Oh makanannya udah mateng ya sayang. " Ucap Rara menghampiri Irwan.

"Iya sayang, ini spesial untuk Rara ku tersayang. " Ucap Irwan merayu Rara.

Rara tersipu malu mendengar ucapan Irwan.

" Udah deh pacaranya,kita makan dulu udah laper nih perut. " Ucap Ayudia cemberut.

Mereka pun makan bersama dengan suasana pemandangan malam hari yang indah.

Saat mereka sedang asyik bercanda, ponsel Putri berdering dan tertera nama Mamah ku.

"Mput tuh HP lho bunyi tau. " Ucap Rara.

"Yaudah lah diemin aja. " Ucap Putri.

"Tapi kita jadi keganggu sama suaranya, berisik banget tau. " Ucap Aulia risih.

"Iya.. iya.... gue matiin. " Ucap Putri.

"Emangnya siapa sih mput? " Tanya Devano.

"Nyokap gue, emang kenapa? " Ucap Putri kesal.

"Eh jangan sewot dong, selow aja mput. " Ucap Devano.

"Gak lucu tau. " Ucap Putri.

"Udah deh, kan makannya udah beres mendingan kita beresin tempat ini dan bersihin diri baru tidur." Titah Rara.

"Siap Nyonya. " Ucap bersamaan.

Mereka pun membereskan tempat itu dan membersihkan diri langsung semuanya tidur, kecuali Putri.

Putri tidak tidur, dia hanya duduk di balkon sambil melihat langit indah yang dihiasi oleh bintang.

Putri tiba-tiba menangis entah mengapa. Mungkin memikirkan masalah dengan keluarganya.

Dari belakang tiba-tiba aa yang menepuk bahu kanan Putri dan membuat Putri terkejut.

"Doooorrrr... " Ucap Rara.

"Ihkk.... lho tuh bisanya cuma ngagetin gue aja, bisa jantungan deh gue. " Ucap Putri kesal.

"Ya sorry sorry... kenapa sih lho ngelamun aja dari tadi. Emangnya ada masalah apa sih? " Tanya Rara.

"Gak.. gue cuma mandangin langit indah banget, jarang banget gue kayak gini. " Ucap Putri sambil terurai air mata.

Aku Benci Kakakku (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang