Sesampainya dirumah, Putri masuk rumah dengan marah². Melihat itu, Erie heran kenapa sikap Putri seperti itu. Tadi dia lihat Putri baik² aja seperti biasa, tapi sekarang Erie melihat Putri pulang sambil menangis.
Sebenarnya apa yang terjadi pada Putri? Pertanyaan itu selalu ada didalam hati Erie.
"Mput kamu kenapa? " Tanya Erie.
"Habis dari rumah sakit. " Ucap Putri dingin.
Putri sadar dengan apa yang ia katakan tadi kepada Erie. Dan itu membuat Putri gugup.
"Rumah sakit? Siapa yang sakit? " Erie bertanya.
"I.. iya, temen aku tadi sakit. " Ucap Putri dan langsung pergi ke kamarnya.
Kayaknya ada yang disembunyiin deh dari Putri, tapi apa? Batin Erie.
Dikamar, Putri hanya duduk diranjangnya sambil menangis terisak.
"Hiks.... hiks... hiks... "
Putri terus menangis tak henti-hentinya hingga larut malam.
Waktu tepat pukul 18: 00.Tok tok tok
Putri tak membuka pintu itu, dia malah mengabaikannya.
"Mput buka dong pintunya, kita makan yuk. Dari siang kamu belum makan. " Ucap Lesti.
Putri tak ingin ambil pusing, dia langsung membukakan pintunya. Melihat kondisi Putri yang sepertinya tidak fit dan mata seperti panda karena habis menangis.
Otomatis dong Lesti sebagai kakak khawatir dengan kondisi Putri sekarang.
"Mput kamu kenapa? Kok kamu kayak habis nangis, sebenernya kamu kenapa? " Tanya Lesti khawatir.
"Gue baik² aja kok, tenang aja. " Ucap Putri.
"Tapi... " Ucapan Lesti terpotong.
"Alah.. udah deh jangan bahas itu lagi, lho kan ngajak gue makan? Yaudah ayo. " Ucap Putri.
"Iya deh. " Ucap Lesti pasrah.
*******
Keesokannya, Putri sudah bersiap untuk pergi sekolah. Seperti biasa, Putri sekarang tak pernah sarapan pagi bersama keluarganya.
"Mput pamit, assalamu'alaikum. " Pamit Putri kepada semua orang.
"Wa'alaikumsalam." Ucap serentak.
"Tumben dia gak bikin rusuh pagi²."
"Ihkk papah gak boleh gitu ah. " Ucap Erie.
"Iya nih papah, yaudah deh Lesti juga mau pergi sekolah, assalamu'alaikum. " Ucap Lesti sambil menyalami kedua orang tuanya.
"Waalaikumsalam."
********
Sesaat setelah kejadian kemarin, Putri jadi suka ngelamun dan membuat semua siswa heran dengan tingkah Putri sekarang termasuk sahabat dan Lesti.
Dikelas, Putri hanya melamun sambil buka tutup bukunya. Dan Rara sebagai sahabat dekatnya merasa heran.
"Mput.. " Seru Rara.
Putri tak merespon dia tetap melamun.
"Putri!!! "
Karena Rara kesal akhirnya dia berteriak.
"Ada apa sih Ra? Kok kamu teriak² sih? " Tanya Putri polos.
"Ada apa ada apa, kamu tuh ya dipanggil dari tadi gak ngejawab. " Kesal Rara.
"Ya.. maaf, soalnya... " Ucapan Putri terpotong.
"Soalnya apa? " Tanya Rara.
"Soalnya aku grogi gitu buat pentas nanti. " Ucap Putri berbohong.
Rara hanya ber o ria seakan percaya.
"Oh iya Mput, kamu mau nampilin apa? " Tanya Rara.
"Aku sih nyanyi aja. " Ucap Putri singkat.
"Kalo gini kita nyanyi bareng aja. "
"Boleh juga tuh Ra, aku yang nyanyi kamu yang main gitar tapi sambil nyanyi juga. " Ucap Putri.
Waktu yang ditunggu pun tiba, Putri dan Rara sudah bersiap dibelakang panggung.
Semua para panitia sudah diatas panggung dan mengumumkan nomor urut tampil.
"Baiklah saya akan mengumumkan nomor urut tampil terlebih dahulu. Yaitu pertama Lesti, kedua Randa, dan yang terakhir yaitu Putri dan Rara. Baiklah kalau begitu kita mulai acaranya. " Ucap panitia itu.
Penampilan pertama yaitu Lesti.
"Halo semua, disini aku akan membacakan puisi hasil saya sendiri. " Ucap Lesti.
Lesti sempat grogi, takut puisi yang ia tampilkan tidak sesuai dengan harapan.
Adik kecilku
Adikku...
Kau adalah alasan mengapa aku hidup
Kau adalah motivasiku
Kau adalah segalanya bagiku
Adikku....
Datanglah dan peluklah aku
Agar bebanku terasa berkurang
Dan hatiku merasa tenang
Adikku...
Aku sangat menyayangimu setulus hati
Aku ingin selalu menjaga dirimu
Dari orang yang ingin menyakitimu
Adikku...
Aku ingin seperti dulu lagi
Saat kita selalu bersama dimanapun berada
Menghapus air matamu jika menangis
Adikku...
Jika aku mempunyai salah baik dalam sikapku atau perkataanku yang menyakiti hatimu
Aku meminta maaf sebesar-besarnya
Adikku....
Sekarang aku tak bisa bersama lagi
Tanganku tak bisa menghapus air matamu
Tak bisa melindungimu dari orang jahatNamun, doa selalu menyertaimu
Aku selalu berdoa dan memohon kepada Tuhan
Agar kau selalu dilindungi olehnya
Dan kau selalu bahagiaAdik kecilku....
(Maaf ya kalo puisinya jelek)
Semua bertepuk tangan menyoraki Lesti karena penampilannya yang bagus. Lesti sempat terharu dan meneteskan air mata, tapi saat Lesti melihat ke arah posisi Putri langsung tersenyum. Karena tanpa disadari oleh Putri, dia meneteskan air mata karena puisi Lesti.
*****
Penampilan kedua yaitu Randa.
Randa sudah siap dengan penampilannya yaitu bernyanyi sambil memainkan alat musik keyboard.
Saat Randa beraksi, semua kaum hawa terkagum-kagum karena Randa yang mereka kenal itu cupu dan agak sedikit lemot.
Tapi setelah penampilan ini semua itu terlepas dari pikiran mereka, mereka terus menatap Randa sambil tersenyum.
Penampilannya berakhir sudah, dan sekarang giliran Putri dan Rara. Yang akan membawakan sebuah lagu yang diiringi oleh gitarnya milik Rara.Maaf ya manteman kalo kalian nunggu terlalu lama
Soalnya aku baru sembuh, ya ini juga berkat doa kalian semua.Gimana nih sama ceritanya bagus gak?
Teman-teman aku juga butuh usulan nih dari kalian
Lagu apa yang bisa dinyanyiin sama Putri dan Rara menggunakan gitar akustik?Jangan lupa vote and comment 👇👇👇
Sampurasun....
Salam author
Annisa08
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Benci Kakakku (Slow Update)
Short StoryMenceritakan seorang adik yang menaruh benci pada kakaknya