PART 16

2K 120 7
                                    

" Putri tumben kamu akur sama kakak kamu?" Ucap Reza.

"Emang salah? Lagian siapa juga yang akur sama dia, sampai kapanpun aku gak akan pernah akur sama dia. " Tegas Putri dan langsung masuk ke rumah dan pergi ke kamarnya.

"Lesti, Putri kenapa? " Tanya Erie.

"Gak tau mah, Lesti perhatiin dia dari tadi di sekolah melamun mulu. " Ucap Lesti.

"Aneh banget, nanti deh biar papah yang bicara sama dia. "

"Gak usah, nanti kalo papah yang bicara sama Putri malah berantem lagi. Papah kan gak pernah akur sama Putri. " Protes Erie.

Reza hanya bisa diam dan menghela napas ketika Erie mulai mengoceh.

"Yaudah deh, Lesti masuk dulu ya mah, pah. "

******

Sementara, Putri hanya melamun dan melamun. Mungkin dia masih belum bisa terima dengan cobaan yang telah menimpa.

Putri hanya duduk diranjangnya dan menatap banyak obat yang disimpan di atas nakas.

Sekarang hidupku hanya tergantung pada obat ini dan kekuatanku pun hanya tergantung pada obat ini. Batin Putri.

Tok tok tok..

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Putri.

"Mput buka dong pintunya, mamah nyuruh kita buat makan siang dulu. " Ucap seseorang dari luar kamar.
Bagi Putri suara itu sudah tidak asing lagi. Sudah pasti dia adalah Lesti.

Secepatnya, Putri langsung menghapus air matanya dan menyembunyikan obatnya di dalam sarung bantalnya.

"Iya gue keluar kok. " Ucap Putri dan langsung membukakan pintunya.

Mereka pun turun menuju meja makan.
Anak tangga demi anak tangga mereka turuni, dan sampailah di meja makan.

"Halo anak² kesayangannya mamah. " Ucap Erie.
"Halo mah. " Ucap Lesti.

Putri tak membalas sapaan Erie dengan ucapan tapi cukup dengan senyuman khasnya. Dan itu membuat Erie senang bisa melihat Putri kembali tersenyum.

"Putri mau makan apa? " Tanya Erie.

Pertanyaan Erie tidak direspon oleh Putri, karena Putri hanya melamun.

"Yaudah deh biar mamah ambilin makanan kesukaan kamu. " Ucap Erie.

Erie pun mengambil beberapa lauk pauk yang Putri sukai.

"Nih, mamah udah ambilin sekarang kamu makan ya? "

Tetap saja tidak ada perubahan, Putri sama sekali tak merespon perkataan Erie dia masih tetap melamun.

"Mput... kamu kenapa? Kok dari tadi melamun terus, emangnya ada apa? Ada masalah apa sih? " Tanya Lesti sambil memegang bahu Putri.

Putri pun tersadar dari lamunannya.
"Eh, apa tadi? " Ucap Putri yang ingin mengulang perkataan Lesti tadi.
"Kamu kenapa? Dari tadi ngelamun aja. "
"Gak kok, gue gpp. " Ucap Putri berbohong.

Pun pun bangkit dari kursinya dan pergi dari meja makan dan ingin pindah ke kursi ruang tamu.

"Putri, kamu mau kemana? Makanan kamu masih utuh loh belum kamu sentuh sama sekali tapi kamu malah pergi. " Ucap Reza.

Putri memutarkan bola matanya dengan malas.
"Aku mau duduk di kursi ruang tamu. " Ucap Putri dingin.

Reza hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Saat Putri duduk, Pun hanya membaca novel kesukaannya. Tiba-tiba hpnya berdering. Dan di layar HP itu tertera nama Dr. Nassar.

"Halo om, ada apa? "

Aku Benci Kakakku (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang