"AAAAA GUE MAU BALIK KE INDONESIA AJA" teriak pia kessal.
"Ngapasih pi?" tanya prilly.
"Mpril kuh sayang gue kesini buat belajar bukan jadi babu sial" kata pia kemudian menendang ember yang berisi air didepannya.
"Ya mau gimana lagi pi emang dapetnya gimana"
"Hai babu"kata fani.
"Astagfirullah markona lo ngapain disini" kata prilly dengan wajah tengilnya.
"Udah babu nyapu aja" suruh fani.
"Soalnya tempat ini mau gue pake buat latihan" lanjutnya.
"Tempat yang malang percuma yakan pi kita bersihin kalo pada akhirnya dinajisin juga" kata prilly.
"Lo bener pril"
"MAKSUD LO APA?!"
"au dah pril kantik kuy laper gue" ajak pia.
"Hayuk dah" kata prilly kemudian berlalu meninggalkan fani sendirian.
"Sumpah lo gokil pril"
"Iya dong"
"Tapi lo cocok banget tau gak kalo jadi tengil"
"Ngga ah gak baik"
"Bai tau"
"Ngga"
"Baik"
"Ng_"
BRUK
"Anjir" umpat prilly ketika seseorang menabraknya.
"Kau tidak punya mata?" tanya orang itu.
"Pia yang gak punya mata dia apa prilly sih? Jelas jelas ini mata prilly ada" bisik prilly.
"Yaaa kau tak dengar?!"
"Punya kok" kata prilly.
"Lalu kenapa kau tidaj menggunakan matamu saat berjalan?"
"Eh. Tapi aku jalannya pakai kaki" kata prilly sambil menatap orang didepannya polos.
"Kau_"
"Sudahlah jun"
"Tapi_"
"Junior kita harus latihan jangan urusi kedua sampah sekolah ini" kata jae menatap prilly dan pia jijik.
"Ye dasar bangsat, asu, bangke, tai lo" kata pia menggunakan bahasa indonesia.
Jae dan junior menatap bingung karna tak mengerti ucapan pia "yaudah ya kami duluan" kata prilly kemudian menarik tangan pia.
"Pril lo apaansih"
"Jangan cari masalah sama mereka kamu gak lupa ka apa yang dibilang sun" kata prilly.
"Yaudeh sih mereka gak ngerti ini" kata pia.
"Aahh kenyangnya" prilly dan pia saat ini tengah berada dikantin.
"Lo gak makan?" tanya pia.
"Ngga, eh iya sun kemana ya kok gak keliatan"
"Dia lagi latihan sekuat tenaga supaya bisa masuk kelas A " kata pia.
"SAMPAI KAPANPUN KAU TIDAK AKAN BISA MASUK KELAS A SEKALINYA SAMPAH AKAN TETAP JADI SAMPAH" prilly dan pia saling tatap mendengar teriakan tersebut setelah itu keduanya langsung berlari menuju arah suara.
Disana ada sun yang jatuh terduduk sambil menangis ada ali, fani, seulbi, jae, junior dan clara semua murid kelas A ada disana hanya menatap sun yang dibully oleh seulbi tanpa ada niat untuk menolong.

KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE ( Completed )
Historia CortaCover by @devaokta "Prilly salah apa sama kakak" teriak seorang gadis dengan tangisnya. "gak ada" "kita pacaran tapi kakak gak pernah ngakuin prilly" katanya lagi. "lo gak bakal ngerti" "Prilly ngerti kak. prilly tau kakak lakuin itu supaya bisa pac...