CHAPTER 11

6.1K 498 37
                                    

Acara yang diselenggarakan disekolah mereka sudah selesai dan tepat sasaran lagi lagi prilly dipermalukah ah bukan hanya prilly tapi pia dan sun juga. Harusnya pia dan sun tidak malu namun sayang mereka lebih mengutamakan pertemanan dari pada pertandingan.

"Kenapa kalian ngelakuin itu?" tanya prilly.

Pia dan sun diam.

"Aku ngerasa gak berguna tau gak"lirih prilly.

" pril gue_"

"Pia lupa sama apa yang yadi prilly bilang?" tanya prilly menatap pia berkaca kaca bahasanya pun kembali menjadi seperti prilly yang biasanya.

"Pril ki_"

"Sun kamu juga mau naik kelas kan? Kenapa kalian ngelakuin ini"

"Karna persahabatan"

"Lebih penting"

"Dari pertandingan" kata pia dan sun serentak.

Prilly kembali berkaca kaca dia sangat bersyukur memiliki teman seperti mereka.

"Ayo ke aula kita disuruh kumpul" ajak prilly dijawab anggukan oleh pia dan sun.

Sesampainya di aula sudah banyak murid murid yang berkumpul mereka menatap prilly dan kedua temannya dengan tatapan merendahkan, jijik, karna menurut mereka prilly sudah membuat malu sekolah mereka.

"Selamat pagi" sapa kepala sekolah.

"Pagi"

"Saya akan mengumumkan kelas kalian saat ini"

"Junior tetap di A, jaehyun A, aliandra arvan denano A, seulbi, A, Clara B, fani haikal abiyyu A, eun woo B dan sisanya C"

Prilly tersentak bukan karna dia turun ke kelas C tapi saat mendengar marga dari fani abiyyu?

"Yahhh pril kita turun kelas" keluh sun.

Lamunan prilly buyar mendengar penuturan sun "aku kan bilang tunjukin kemampuan kalin bukan ngikut aku"

"Tapi kan kita temen"

"Ssstt mending kita ke kantin" ajak pia.

"Kalian duluan aku ada urusan sebentar" kata prilly.

"Oh oke" jawab pia dan sun serentak kemudian berlalu.

Setelah kedua sahabatnya sudah tak terlihat prilly mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Halo nak"

"Opa"

"Kenapa prilly?" tanya opa prilly.

"Siapa fani haikal abiyyu?" tanya prilly to the poin.

"Nak ba_"

"Prilly tau dia bukan anak tante sisti karna anak tante sisti cuma kak juna"

"Sayang opa_"

"Jangan bilang dia anak dari laki laki brengsek itu? Jawab opa"

"Prilly tenang dulu op_"

"JAWAB PRILLY OPA" teriak prilly sambil menahan tangisnya.

"Ya dia adalah putri dari om mu_"

"DIA BUKAN OM KU"

"Iya iya dia bukan om mu...dia memang putri dari fikri tapi bukan putri kandungnya dia hanya anak adopsi karna alexa tak bisa mempunyai anak makanya fikri mengadopsi nya"

Prilly mematikan telfonnya tanpa memberi salam pada opa nya kemudian dia tertawa sinis "iblis seperti dia memang tak pantas mempunya keturunan" gumam prilly.

Prilly mengusap air matanya yang perlahan mengalir "ummi daddy prilly kangen" cicit prilly pelan.

RAIN ARNAV ABIYYU dan AZKA ALDEN ALBERT adalah kedua orang tua prilly.
Prilly bukanlah dari kalangan bawah orang tuanya benar benar sempurna tapi semua hancur.prilly ingat betul kejadian saat dia masih berusia 7 tahun dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana om nya fikri membunuh ibunya sebenarnya niat fikri adalah membunuh azka namun rain menghalanginya saat itu kehidupan prilly berubah.

Azka yang biasanya slalu memanjakannya malah bersikap dingin dan yang membuat prilly benar benar membenci fikri adalah ketika pemakaman ibunya fikri malah menikah dengan alexa seolah merayakan kematian adiknya sendiri.

Terlebih fikri tidak dipenjara karna perbuatannya bukan kah itu tidak adil? Ayah prilly masih hidup sekarang tapi prilly juga tidak tau ayahnya ada dimana karna setelah prilly berumur 10 tahun azka memberikan prilly kepada kedua orang tua rain.

Seharusnya nama prilly adalah prilly agatha albert bukan prilly agatha abiyyu tapi itu permintaan prilly hanya untuk nama sementara.

Mengingat semua kejadian dimasalalunya benar benar membuat prilly muak.

Bagaimana pria itu bahagia setelah membunuh adiknya?

Dimana hati nuraninya?

Dimana pikirannya? Dia mengambil seorang ibu dari seorang anak, mengambil seorang istri dari suami, mengambil adik dari kakak, mengambil putri dari orang tuanya. Apakah dia manusia?

Terkadang prilly memang polos seperti rain tapi dia juga bisa kejam seperti azka.
Dan untuk sekarang sifat kejamnya lah yang lebih mendominasi.

Prilly menghapus air matanya "baiklah fikri bagaimana jika putrimu itu kubuat sengsara"

"Ah pasti menyenangkan"

"Tunggu giliranmu" gumam prilly

FALL IN LOVE ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang